Profil Dharma Pongrekun, Jenderal Polisi yang Bahas Dalang COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Komjen Pol Dharma Pongrekun menuai sorotan warganet usai menjadi bintang tamu di kanal YouTube Dokter Richard Lee.
Dalam konten itu, Dharma menyebut, COVID-19 bukan pandemik, melainkan plandemik. Di podcast yang berdurasi hampir satu jam itu, jenderal bintang tiga tersebut juga membahas tentang asal-muasal nama COVID-19 dan konspirasi dalang pandemik COVID-19 yang menurutnya sudah direncanakan sejak tahun 2010 oleh Rockfeller Foundation.
“Saya tahu banyak, (COVID-19) sudah direncanakan sejak tahun 2010 oleh Rockfeller Foundation dan disimulasikan tahun 2012, lalu dimainkan tahun 2020 untuk Indonesia, tapi kalau dari luar sudah disosialisasikan 2019,” ujar mantan Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri itu.
Selain itu, Dharma juga mengatakan, COVID merupakan singkatan dari certificate of vaccine identity digital, yaitu sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan yang memperbolehkan bepergian ke mana pun. Pencetusan COVID-19 sendiri menurutnya, mempunyai tujuan untuk mempercepat digitalisasi yang mengontrol total masyarakat dunia.
Nah, dibalik sorotan itu, berikut adalah profil Komjen Pol Dharma Pongrekun yang baru saja pensiun pertengahan Januari 2024 ini!
Baca Juga: Profil Prof Koentjoro, Guru Besar UGM Pembaca Petisi Bulaksumur
1. Lahir di Palu
Dharma Pongrekun, biasa dipanggil Dharma lahir di Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Januari 1966.
Ia mulai berdinas sejak tahun 1988 hingga 2024. Pangkat terakhirnya adalah Komisaris Jenderal Polisi.
2. Perjalanan karier dan pendidikan Dharma Pongrekun
Perjalanan pendidikan Dharma Pongrekun hingga pascasarjana. Pada masa mudanya, ia memulai pendidikan di SMP Bruderan Purwokerto pada 1981 dan SMAN 34 Jakarta 1984. Kemudian, berlanjut mengenyam pendidikan AKABRI A di Akademi Kepolisian pada tahun 1988.
Editor’s picks
Setelah beberapa tahun, ia melanjutkan pendidikan formal tingkat magister jurusan Manajemen di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya pada 2002 dan jurusan Ilmu Hukum di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2006. Hingga terakhir pada tahun 2023, gelar pendidikan Doktor Kehormatan Bidang Kemanusiaan dari MBC University Depok dianugerahkan padanya.
Di Polri, Dharma memiliki beberapa pengalaman yang mentereng di bidang reserse dan sejumlah jabatan strategis. Pada tahun 2015, ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Tindak Pidana Umum (Wadirtipidum) Bareskrim Polri. Lalu tahun 2016, ia menduduki posisi Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri.
Saat pandemik COVID-19 mulai muncul di Indonesia, ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara. Setelah itu ia menempati posisi jabatan sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri pada 2021.
Terbaru, memasuki masa pensiunnya, pada 24 Januari 2024, dia dimutasi sebagai Perwira Tinggi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pati Lemdikat).
Baca Juga: Profil Andromeda Mercury dan Dwi Anggia, Moderator Debat Kelima
3. Pernyataan tentang COVID-19
Tentang apa yang disampaikan Dharma soal COVID-19, sedianya nama COVID-19 secara umum diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merupakan singkatan dari kata corona virus disease yang muncul tahun 2019.
Namun, menurut Dharma, CPVID memiliki arti certificate of vaccine identity digital dengan angka 19 sebagai kode, yaitu 1 untuk artificial dan 9 untuk intelegence.
Kemudian, berkaitan dengan vaksin COVID-19, Dharma juga mengungkapkan, vaksin itu ibarat berhala. Dia juga mengaku tidak melakukan vaksinasi.
“Berhala di mata saya, berhala di mata Tuhan. Tuhan marah pada saya, kau gak percaya sama saya, aku yang ciptakan kau. Napasmu dari aku, bukan dari mereka-mereka yang di dunia," kata dia.
Kemunculan COVID-19 sudah direncanakan oleh The Rockfeller Foundation merupakan salah satu pernyataan Dharma Pongrekun yang menuai kontroversi. Melansir dari situs resminya, The Rockfeller Foundation merupakan perusahaan asli Amerika Serikat yang didirikan John D. Rockefeller pada 1913.
Yayasannya mempunyai misi untuk mempromosikan kesejahteraan di sekitar dunia dengan rela bertaruh dan mengubah secara baik kesehatan publik dunia, agrikultural, dan sistem energi yang dapat diperbarui untuk memperbaiki kehidupan miliaran masyarakat. Saat ini, perusahaan Rockfeller Foundation bergerak fokus dalam isu perubahan iklim.
Sebelum pernyataan Dharma, sebuah postingan dari Facebook terkait Rockfeller Foundation sebagai perencana dan perekayasa COVID-19 juga sempat viral. Walaupun postingan ini dinyatakan resmi sebagai misinformasi oleh Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo). (Iglo Montana)
Baca Juga: Profil Omari Forson, Sosok di Balik Gol Kemenangan MU atas Wolves