Mengurai Kemacetan di Jalan Raya Citayam yang Tak Ada Obatnya

Ada janji pemerintah belum terealisasi

Depok, IDN Times - Konsentrasi kemacetan di Kota Depok tidak hanya terjadi di Jalan Raya Margonda maupun Sawangan. Jalan Raya Citayam, tepatnya depan Stasiun Citayam menjadi titik kemacetan di wilayah Depok, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor. 

Tak pelak, setiap pagi maupun sore hingga malam, jalan di depan Stasiun Citayam mengalami kemacetan, baik dari arah Depok menuju wilayah Kabupaten Bogor, maupun sebaliknya. Saut-sautan klakson menjadi pemandangan sehari-sehari saat jam sibuk.

"Di sepanjang jalan area stasiun ini, kalau sudah macet bisa memakan waktu 30 menit lebih," ujar Hendra, warga sekitar yang tinggal didekat stasiun Citayam kepada IDN Times, Senin (28/8/2023).

Baca Juga: Hujan Deras Jalan di Depok Banjir hingga Timbulkan Kemacetan

1. Angkot berhenti sembarangan di depan Stasiun Citayam

Mengurai Kemacetan di Jalan Raya Citayam yang Tak Ada ObatnyaAkses jalan disekitar stasiun Citayam yang berada di Jalan Raya Citayam, Cipayung, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Banyak faktor yang menyebakan padatnnya jalan raya Citayam saat jam sibuk. Di antaranya dipicu akses jalan yang belum dilakukan pelebaran, jalan bersinggungan dengan stasiun, pertokoan, hingga angkutan umum yang berhenti sesuka mereka.

"Lihat saja itu, angkot ngetem depan akses pintu Stasiun Citayam, itu salah satu biang kerok kemacetan. Mungkin kalau angkotnya gak ngetem sembarangan, macetnya gak akan parah, dan kendaraan bisa melintas tanpa saling bergantian," kata Hendra.

2. Pintu kereta menambah kemacetan

Mengurai Kemacetan di Jalan Raya Citayam yang Tak Ada ObatnyaPintu rel kereta api listrik di dekat Stasiun Citayam, Jalan Raya Citayam, Cipayung, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Selain itu, palang pintu perlintasan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Citayam juga menjadi penyebab kamacetan. Hampir setiap lima menit, pintu kereta dibuka tutup, sehingga pengendara tidak dapat melintas sebelum KRL melintas.

"Pintu kereta juga jadi penyebab kemacetan, apalagi kalau pagi dan malam, paling hanya hitungan menit kereta akan melintas," ujar Wahyuni, pedagang makanan di dekat Stasiun Citayam.

Pengendara yang berhenti di pintu perlintasan saat kereta melintas, akan berusaha saling mendahului, terutama pengendara motor setelah pintu perlintasan terbuka. Apalagi, petugas Dinas Perhubungan Kota Depok dan kepolisian dari Satlantas Polres Metro Depok, tidak bertugas setiap saat.

"Mereka biasanya ngatur paling lama dua jam, setelah foto-foto, mereka pergi," jelas Wahyuni.

3. Realisasi rencana pembangunan underpass maupun fly over

Mengurai Kemacetan di Jalan Raya Citayam yang Tak Ada ObatnyaJalan raya Citayam yang berada tidak jauh dari pembangunan Pasar Citayam, Cipayung, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Warga hingga pengendara pengguna Jalan Raya Citayam, menunggu janji dan realisasi rencana pembangunan serta pelebaran jalan raya Citayam. Pemerintah Kota Depok pernah meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun fly over maupun underpass jalan tersebut. 

"Katanya mah mau dibangun underpass atau fly over, tapi sampai sekarang gak ada tanda-tandanya," ungkap Wahyuni.

Pembangunan underpass maupun fly over sangat dinanti-nantikan warga maupun pengguna jalan raya Citayam. Upaya tersebut diharpakan mampu menjadi solusi kemacetan jalan yang bersinggungan dengan pintu kereta api, seperti Jalan Dewi Sartika dan Arif Rahman Hakim.

"Kami ingin segera direalisasikan, supaya gak ada lagi kemacetan, tapi janji cuma tinggal janji, kalau pejabat enak bebas macet karena ada pengawalan," sindir Wahyuni. 

Baca Juga: Pemkot Depok Segera Perlebar Simpang Ramanda Atasi Kemacetan Margonda

4. Pembangunan diduga terkendala pembebasan lahan

Mengurai Kemacetan di Jalan Raya Citayam yang Tak Ada ObatnyaWali Kota Depok, Mohammad Idris (IDN Times/Dicky)

Sementara, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengklaim Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil telah melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kota Depok. Namun, ada satu program yang belum terealisasikan.

"Tapi memang ada satu dalam RPJMD-nya provinsi, kalau tidak salah ada pembangunan underpass atau fly over di Jalan Raya Citayam, nah itu belum terlaksana," ujar dia.

Idris mengaku tidak mengetahui pasti penyebab belum terlaksananya pembangunan underpass dan fly over di jalan raya Citayam. Dia mendiduga lantaran terkendala pembebasan lahan.

"Saya gak tahu apa ininya (alasannya), mungkin ada kendala-kendala dari sisi pembebasan lahan. Tapi semuanya kalau yang dicantumkan dalam RPJMD, Pak Ridwan Kamil sudah memenuhi itu untuk Kota Depok," tutup Idris.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya