Pasien ISPA di Kota Depok Meningkat, Diduga Dampak Polusi Udara

Diduga Peningkatan ISPA Dampak Polusi Udara

Depok, IDNTimes - Penyakit Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan di Kota Depok. Hal itu tidak terlepas dari polusi udara dan kemarau panjang yang terjadi di Kota Depok maupun kota lainnya.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris membenarkan terjadi peningkatan pasien ISPA di seluruh puskesmas di Kota Depok. Peningkatan pasien ISPA cukup drastis apabila dibandingkan dengan jumlah pasien beberapa bulan sebelumnya.

“Pasien ISPA di Puskesmas mengalami peningkatan, jumlahnya signifikan ya, kalau tidak salah 100 sampai 200 persen dibandingkan bulan lalu,” ujar Idris, Jumat (25/8/2023).

1. Dampak Peningkatan ISPA tahun lalu berbeda dengan saat ini

Pasien ISPA di Kota Depok Meningkat, Diduga Dampak Polusi UdaraWali Kota Depok, usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris menuturkan, peningkatan pasien ISPA di Puskesmas dinilai cukup tinggi pada saat ini. Jika berkaca pada jumlah pasien ISPA di bulan yang sama pada tahun lalu, saat ini lebih baik dibandingkan dari tahun lalu.

“Tahun kemarin atau 2022 di Juli dan Agustus, peningkatannya sampai dua kali lipat juga,” tutur Idris.

Idris menjelaskan, peningkatan jumlah pasien ISPA tahun lalu berbeda dengan tahun ini dikarenakan kualitas udara. Meningkatnya jumlah pasien ISPA tahun lalu diduga dampak dari penyebaran COVID-19.

“Makanya agak sedikit dibenarkan juga analisanya, peningkatan ISPA memang dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai,” jelas Idris.

Baca Juga: DLH Ungkap Penyebab Polusi Udara Jakarta Masih Ngeri Meski ASN WFH

2. Kunjungan ke puskesmas mencapai 50 ribu pasien

Pasien ISPA di Kota Depok Meningkat, Diduga Dampak Polusi Udarailustrasi polusi udara dari kendaraan bermotor (ANTARA FOTO/Rahmad)

Idris mengakui, peningkatan jumlah pasien Ispa berdampak terhadap kunjungan pasien ke rumah sakit maupun puskemas. Kenaikan jumlah kunjungan pasien disebabkan banyaknya masyarakat meminta penanganan kesehatan.

“Ada peningkatan di Juli, sebelumnya 5 sampai 10 ribu kunjungan, nah kemarin sampai 50 ribu penerimaannya, kan luar biasa,” ungkap Idris.

Peningkatan jumlah tersebut tidak hanya dari pasien ISPA, namun terdapat pasien lain yang meminta penanganan kesehatan di Puskesmas. Untuk mengantisipasi pasien Ispa dampak dari polusi udara, Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan obat-obatan.

“Masyarakat pun apabila tidak ada kepentingan yang mendesak, kalau bisa anak-anak di rumah saja dulu,” kata Idris.

3. Pemkot Depok tunggu arahan PJJ untuk siswa dari kementerian

Pasien ISPA di Kota Depok Meningkat, Diduga Dampak Polusi UdaraIlustrasi PJJ siswa SD (Dok. KPAI)

Idris mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok belum mengeluarkan kebijakan kewajiban menggunakan masker kembali kepada masyarakat. Walaupun begitu, masyarkat dapat menggunakan masker sesuai kebutuhan maupun saat mengalami gangguan kesehatan.

“Belum ada (imbauan resmi), penggunaan masker hanya internal tenaga kesehatan, belum secara resmi menggunakan masker. Jadi, inisiatif saja,” ungkap Idris.

Disinggung soal penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswa, Idris tidak memungkiri akan melakukan kebijakan tersebut. Pemerintah Kota Depok sedang menunggu instruksi dari Kementerian Pendidikan terkait penerapan PJJ kepada siswa.

“Kita lagi menunggu arahan dari kementerian pendidikan, mereka akan mengeluarkan, biasanya ada keputusan tiga atau empat menteri sehingga semuanya serentak,” kata Idris.

Baca Juga: Depok Berlakukan WFH Mulai September, 70 Persen ASN Kerja di Rumah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya