Pengakuan Pembunuh Sopir Angkot di Depok: Namanya Khilaf

Pelaku dan korban juga bertetangga

Depok, IDN Times - Jajang Jaya Atmaja (47) mengaku menyesal setelah membunuh tetangganya sendiri, Romi Alexander Satlik, di rumah kontrakan yang ada di daerah Cipayung, Kota Depok. Tidak hanya bertetangga, Jajang dan Romi juga sama-sama sopir angkot.

Jajang yang sudah meringkuk di Polres Metro Depok mengatakan, dia masih mengingat keributan antara dirinya dengan korban yang dipicu kebohongan keponakan korban kepadanya. Korban sempat membela keponakannya hingga terjadi keributan dan dia mencekiknya sampai meninggal dunia.

"Yang namanya kita khilaf, bangun tidur, cekcok sedikit, akhirnya sudah terjadi seperti itu," ujar Jajang kepada IDN Times, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga: Cekcok dengan Tetangga, Sopir Angkot di Depok Tewas Dicekik

1. Tersangka minta keponakan korban jujur

Pengakuan Pembunuh Sopir Angkot di Depok: Namanya KhilafTersangka Jajang saat di bawa ke Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Jajang menuturkan, keributan berawal dari tersangka yang menyuruh anaknya untuk membeli nasi uduk dan mangga. Sebelumnya, keponakan korban minta diantar oleh anaknya untuk membeli hal yang sama.

Namun hingga pukul 23.00 WIB, anak tersangka tidak kunjung pulang sehingga tersangka menanyakannya kepada keponakan korban.

"Saya tanya soal anak saya, jawabnya gak tahu, padahal pergi bersama dia," tutur Jajang.

Tidak lama kemudian, anak Jajang pulang. Dia pun menanyakan nasi uduk dan salak, namun anaknya itu menjawab bahwa kedua makanan tersebut telah habis dimakan oleh teman keponakan korban. Tidak hanya itu, anaknya itu juga diludahi oleh teman keponakan korban. Hal itu pun membuat Jajang marah.

"Saya datangi rumah keponakan korban, saya bilang tuh anak, gue jujur, lo juga jujur," ucap Jajang.

Baca Juga: Dampak Kebakaran Gudang Kabel di Depok, Satu Rumah Terbakar

2. Tersangka mengaku panik korban meninggal dunia

Pengakuan Pembunuh Sopir Angkot di Depok: Namanya KhilafTersangka pembunuhan tetangga saat diperlihatkan di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Jajang lalu mendatangi rumah keponakan korban. Dia mengakui menarik keponakan korban, aksinya itu sempat mendapatkan perlawanan. Saat itu, dia mencekik korban yang sempat menantangnya untuk memukul.

"Dia ngomong, nih pukul, nih pukul nih! Terus saya bilang, 'ah lu kalau gak ada hukum, gue pukul," terang Jajang.

Setelah mencekik, dia meninggalkan korban di rumah kontrakannya yang bersebelahan dengan tempat tinggalnya. Korban juga sempat menelepon keluarganya untuk minta diantar ke rumah sakit karena mengalami sesak.

"Saya sempat datang lagi karena dengar dia sesak saat telepon keluarganya. Saya bilang, makanya, Bang, kalau lagi sakit jangan ikut emosi," ujar Jajang.

Setelah itu, Jajang mendengar bahwa korban meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit oleh keluarga korban. Merasa panik, dia berusaha melarikan diri menuju wilayah Tangerang. Sebelumnya, dia juga sempat menitipkan anaknya kepada keluarganya.

"Saya panik, saya ketakutan, tapi mau bagaimana lagi, saya sangat menyesal, saya gak tahu akan jadi seperti ini," kata Jajang.

Baca Juga: Remaja di Depok Terekam CCTV Curi Kotak Amal Masjid

3. Cekikan tersangka diperkuat hasil visum

Pengakuan Pembunuh Sopir Angkot di Depok: Namanya KhilafKasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto saat ditemui di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto, mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka, terdapat perbedaan pengakuan yang memicu tersangka mencekik korban hingga tewas. Pada keterangan awal pelapor, benar bahwa tersangka sempat mendapatkan penolakan download game, namun kejadian tersebut satu hari sebelum korban tewas.

"Setelah memeriksa saksi lain dan keterangan tersangka, pemicu korban tewas karena cekcok sehingga tersangka spontan mencekik korban," ujar Hadi, Rabu (18/10/2023).

Hasil pemeriksaan tersangka, setelah pulang kerja terjadi keributan antara korban dan tersangka yang sebelumnya mendapatkan tantangan dari korban.

"Korban sempat menyahut apabila mau pukul silakan, secara refleks gak disengaja tersangka mencekik korban kemudian ditinggalkan," tutur Hadi.

Baca Juga: Sempat Buron, Pelaku Pembunuhan di Depok Berhasil Dibekuk 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya