Ada 1.681 Kasus Baru, Total Kasus Positif COVID-19 Mencapai 75.699

Tetap pakai masker dan jaga jarak guys

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, melaporkan per Minggu (12/7/2020), ada penambahan 1.681 kasus baru. Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 75.699.

"Hari ini pemeriksaan spesimen sebanyak 22 379 spesimen sehingga total spesimen yang telah kita periksa 1.061.367," kata Achmad Yurianto melalui channel youtube BNPB, Minggu (12/7/2020).

1. Banyak yang tidak merasakan gejala COVID-19

Ada 1.681 Kasus Baru, Total Kasus Positif COVID-19 Mencapai 75.699Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Yuri mengatakan kasus baru yang muncul sebagian merupakan hasil tracing kontak dari terkonfirmasi positif. Sebagian besar kasus baru yang adalah kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit dengan keluhan sakit yang ringan bahkan banyak yang merasa tidak ada keluhan.

"Artinya bahwa saudara-saudara kita yang terkonfirmasi positif saat ini harus melaksanakan karantina mandiri secara ketat agar tidak tidak sumber penularan bagi orang yang lain," ujarnya.

2. Virus COVID-19 menular melalui udara

Ada 1.681 Kasus Baru, Total Kasus Positif COVID-19 Mencapai 75.699Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Yuri memperingatkan agar masyarakat berhati-hati di ruangan tertutup, terlebih dengan tidak adanya sirkulasi udara segar dari luar. Hal ini bisa berdampak pada penyebaran virus corona.

"Terutama pada wilayah tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik. Maka mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu yang relatif lama," katanya.

Ia berpesan agar masyarakat selalu menggunakan masker dan menjaga jarak. Ia juga meminta setiap kantor dan rumah memastikan ada sirkulasi udara segar dari luar yang masuk ke dalam.

"Pastikan sirkulasi dan ventilasi terganti udaranya. Sebisa mungkin kalau akses udara segar dari luar

3. Sudah ada bukti COVID-19 menular melalui udara

Ada 1.681 Kasus Baru, Total Kasus Positif COVID-19 Mencapai 75.699Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 melalui udara bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (7/7/2020).

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, penghisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruanhan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terhembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara

Ada 1.681 Kasus Baru, Total Kasus Positif COVID-19 Mencapai 75.699Para peserta UTBK gelombang I di ITS pemegang KIP-Kuliah melakukan rapid test di gedung Plasa dr Angka ITS. Dok. Humas ITS

Diberitakan sebelumnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengakui ada bukti yang tengah berkembang bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Seorang pejabat berwenang di WHO mengatakan ada bukti bahwa virus Sars-CoV-2 bisa menyebar di udara dalam situasi udara yang buruk atau dalam kondisi padat.

Bila bukti-bukti ini terkonfirmasi, maka hal tersebut bisa berdampak pada pembuatan panduan untuk cara mencegah pandemik di area tertutup.

Harian New York Times Selasa, 7 Juli 2020 melaporkan sebanyak 239 ilmuwan di 32 negara mengirimkan surat terbuka yang menggaris bawahi adanya bukti-bukti partikel kecil virus corona yang melayang-layang di udara bisa menular ke manusia. Caranya, manusia menghirup partikel kecil tersebut.

Mereka mendorong agar WHO merevisi rekomendasi untuk pencegahan COVID-19. Bahkan, para ilmuwan itu berencana mempublikasikan surat terbuka itu di jurnal sains pada pekan depan.

Baca Juga: Virus COVID-19 Menular Lewat Udara, Ketua Tim Pakar COVID-19 Tanya WHO

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya