Dampak COVID-19, Kemenkes Ciptakan Sistem Kesehatan Masa Depan 

Mindray Indonesia gelar simposium diikuti 800 peserta

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat sejumlah negara termasuk Indonesia, dihadapkan dengan kendala keterbatasan kapasitas pelayanan kesehatan dalam negeri.

Hal ini terlihat dari kelangkaan alat kesehatan krusial seperti ventilator yang sangat dibutuhkan saat tejadi lonjakan penularan COVID-19, pada pertengahan 2021 lalu.

Dalam rangka menciptakan sistem kesehatan masa depan, Kementerian Kesehatan menjadikan pengadaan alat kesehatan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu prioritas utama.

"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara aktif meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri," ujar Direktur Jenderal Farmasi dan Ketahanan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Lucia Rizka Andalusia dalam siaran tertulis, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: Menkes: Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Diakui Negara Anggota ASEAN

1. Tenaga elektromedis berkualitas tingkatkan ketahanan alat kesehatan dalam negeri

Dampak COVID-19, Kemenkes Ciptakan Sistem Kesehatan Masa Depan Ilustrasi nakes APD (ANTARA FOTO/Fauzan)

Menurut Lucia, kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri tidak hanya mencakup pengadaan barang dan jasa, tetapi juga dengan memastikan SDM.

"Kami memiliki tenaga elektromedis yang berkualitas dan regulasi yang memadai untuk meningkatkan ketahanan alat kesehatan dalam negeri,” kata Lucia.

2. Dunia medis berubah karena bantuan teknologi

Dampak COVID-19, Kemenkes Ciptakan Sistem Kesehatan Masa Depan ilustrasi pasien menjalani pemeriksaan PET scan (huntregional.org)

Untuk mendukung misi tersebut, Mindray Indonesia, mengadakan 'International Hybrid Symposium on Clinical and Electromedical Engineering' pada Sabtu, 21 Mei 2022 bekerja sama dengan China Association of Medical Equipment (CAME) dan Indonesian Electromedical Association (IKATEMI).

"Dunia medis telah banyak berubah karena bantuan teknologi. Diagnosis menjadi lebih akurat, deteksi penyakit lebih cepat, dan proses penyembuhan dapat lebih terpantau berkat penggunaan alat kesehatan modern," kata Ketua IKATEMI Winda Wirasa.

3. Para profesional elektromedis diharapkan terus memperbarui pengetahuan

Dampak COVID-19, Kemenkes Ciptakan Sistem Kesehatan Masa Depan Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Meski demikian, Winda mengatakan, teknologi terus berubah, dan penting bagi para profesional elektromedis untuk terus memperbarui pengetahuan mereka untuk memberikan layanan kesehatan yang andal.

"Kami berharap semua peserta dapat mengambil manfaat dari simposium hari ini, dan secara aktif mengembangkan ilmu dan teknologi elektromedik di mana pun mereka bekerja," katanya.

4 Sekitar 800 peserta ikut pelatihan untuk ketahanan alat kesehatan lokal

Dampak COVID-19, Kemenkes Ciptakan Sistem Kesehatan Masa Depan Laboratorium Balitbangkes di Aceh (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Secara global, Mindray secara aktif mengadakan pertukaran akademik lintas batas untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan menghubungkan praktisi kesehatan di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan pertukaran ide yang diperlukan untuk membawa inovasi baru dan membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses oleh semua orang.

“Kami bangga dapat berkolaborasi dan bertukar pikiran dengan para ahli di sini dan kami senang melihat antusiasme para profesional elektromedis yang berpartisipasi aktif dalam diskusi ini. Kami berharap peningkatan kapabilitas tenaga kerja elektromedis akan memberikan efek riak yang akan berdampak pada perkembangan teknologi dan kurikulum di perguruan tinggi,” ujar Chris Zhang, General Manager Mindray Indonesia.

Diketahui sekitar 800 peserta dari negara-negara Asia Pasifik seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia, bersama para ahli dari Indonesia, Amerika Serikat, dan China International Hybrid Symposium on Clinical and Electromedical.

Mereka membahas best practice on technology assessment saat ini dan perencanaan, studi kasus, dan regulasi yang diperlukan untuk menjamin ketahanan alat kesehatan lokal.

Selanjutnya, peserta diberikan pelatihan mendalam tentang pemantauan pasien, ventilator, dan perangkat teknologi informasi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka dalam menawarkan layanan kesehatan yang berkualitas.

Baca Juga: Kemenkes: Kasus Hepatitis Akut Bukan Karena Vaksin COVID-19     

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya