Dinkes DKI: Puncak Kematian Akibat Arcturus di Jakarta Sudah Lewat 

Peningkatan kasus terjadi secara periodik

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan puncak kematian gelombang COVID-19 Omicron subvarian Arcturus sudah terlewati.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan, terdapat 818 kasus positif baru dan 6 kematian baru dalam empat hari terakhir, yakni 15 sampai 18 Mei 2023.

“Tren minggu ini sudah menurun. Jika dibandingkan pada periode yang sama minggu lalu, terdapat 12 kasus positif baru dan 1.942 kematian baru. Artinya, kondisinya sudah jauh lebih terkendali,” ujar Ngabila dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga: Pegawai Dinkes DKI Pamer Gaji Rp34 Juta Perbulan, Ngaku Dekat Menkes

1. Peningkatan kasus tetap dapat terjadi dalam periode tiga sampai enam bulan

Dinkes DKI: Puncak Kematian Akibat Arcturus di Jakarta Sudah Lewat ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Ngabila menyampaikan, meski status kedaruratan COVID-19 sudah dicabut WHO, namun periode peningkatan kasusnya tetap dapat terjadi pada periode 3-6 bulan sekali. Hal tersebut sama halnya dengan influenza atau penyakit menular musiman lainnya.

Ngabila mengatakan, data longcovid pada anak dan dewasa juga minim. Walaupun kematian pada anak dengan COVID-19 sangat rendah untuk tahun 2023, yakni 0,16 persen dari total kematian.

“Semoga puncak kematian sudah terlewati minggu lalu,” ucap Ngabila.

Baca Juga: Dinkes DKI Temukan 10 Kasus COVID Arcturus, Satu Pasien Usia 5 Tahun

2. Cegah sakit dengan jaga imunitas

Dinkes DKI: Puncak Kematian Akibat Arcturus di Jakarta Sudah Lewat Ilustrasi Aktivitas Olahraga di Kantor (IDN Times/Athif Aiman)

Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun mengimbau masyarakat mencegah sakit dengan menjaga imunitas tubuh. Caranya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti, cukup makan, tidur, olahraga, dan tidak stres. 

Selain itu, cegah komplikasi dan kematian dengan vaksinasi lengkap, deteksi dini, serta kontrol komorbid rutin dengan obat-obatan.

Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat COVID-19, Masih Perlukah Vaksinasi? 

3. Vaksin Pfizer di Jakarta habis

Dinkes DKI: Puncak Kematian Akibat Arcturus di Jakarta Sudah Lewat Aktivitas pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. (facebook.com/Pfizer)

Ngabila menambahkan, saat ini ketersediaan vaksin Pfizer di Jakarta habis. Namun, tersedia vaksin merek Indovac dan Zifivax dengan jumlah banyak untuk vaksinasi dosis 1, 2, 3, 4 usia 18 tahun ke atas.

Hanya saja untuk Ibu hamil, dia menyarankan agar vaksinasi sebaiknya ditunda terlebih dahulu karena belum ada data cukup kuat hasil keamanannya.

“Vaksinasi tersedia di 44 puskesmas kecamatan, puskesmas kelurahan di Jakarta, dan lokasi vaksin lainnya yang bekerja sama dengan puskesmas,” imbau Ngabila.

Baca Juga: Heru Buka Suara soal Pejabat Dinkes DKI Pamer Gaji Rp34 Juta

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya