Disebut Klaster COVID-19, Ponpes Ciganjur: Pemprov DKI Harus Cek Lagi 

Ponpes khawatir DKI salah data karena jumlah santri cuma 17

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis data klaster penularan COVID-19 di Ibu Kota dengan kasus aktif, salah satunya di Pesantren Ciganjur Jagakarsa. Berdasarkan data yang dirilis Pemprov DKI di situs corona.jakarta.go.id, tercatat ada 88 kasus aktif per 1-10 Oktober 2020 di Pesantren Ciganjur Jagakarsa.

Saat IDN Times mengonfirmasi data tersebut, Koordinator Santri Pesantren Ciganjur Faiq Falahi malah kaget mendengarnya. Sebab, jumlah santri di pondok tersebut tidak mencapai 88 orang.

"Yang jelas kami hanya 11 santri saja yang tinggal di pesantren, dan 6 santri lainnya di rumah," ujar Faiq melalui sambungan telepon, Sabtu (17/10/2020).

Baca Juga: PTIQ dan Pesantren Ciganjur Jadi Klaster COVID-19 Aktif Tertinggi DKI

1. Hasil tes swab santri Ponpes Ciganjur negatif

Disebut Klaster COVID-19, Ponpes Ciganjur: Pemprov DKI Harus Cek Lagi IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Faiq bingung dari mana Pemprov DKI Jakarta mendapatkan data bahwa di Pondok Pesantren Ciganjur ditemukan 88 kasus aktif COVID-19.

Selain dari jumlah santri yang sedikit, pihaknya juga telah melakukan tes swab beberapa pekan lalu dengan hasil negatif.

"Bersyukur kami semua secara swab negatif," ucapnya.

2. Ponpes terapkan protokol kesehatan ketat

Disebut Klaster COVID-19, Ponpes Ciganjur: Pemprov DKI Harus Cek Lagi Ilustrasi pondok pesantren (IDN Times/Arief Rahmat)

Faiq menegaskan, meski hasil tes swab negatif Ponpes Ciganjur tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan melakukan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Kami tetap berhati-hati dengan protokol 3M seperti arahan dari pemerintah, terutama jika beraktivitas di luar pesantren. Kami menjaga kesehatan masing-masing dengan baik dan solidaritas dalam komunitas sesuai arahan pengasuh kami, Mas Yai dan Ibu Iim," imbuhnya.

3. Ponpes Ciganjur minta Pemprov DKI Jakarta revisi data kasus

Disebut Klaster COVID-19, Ponpes Ciganjur: Pemprov DKI Harus Cek Lagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Faiq meminta agar Pemprov DKI Jakarta bisa merevisi data itu. Dia khawatir kasus tersebut bukan dari Ponpes Ciganjur.

"Harus dicek lagi takutnya salah pesantren," pintanya.

Berdasarkan penelusuran IDN Times, di wilayah Jagakarsa terdapat tiga pondok pesantren yakni Pondok Pesantren Ciganjur, Pondok Pesantren Al Mawaddah Ciganjur, dan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah.

4. Kepala Puskesmas Jagakarsa akan cek ke Suku Dinas Kesehatan Jagakarsa

Disebut Klaster COVID-19, Ponpes Ciganjur: Pemprov DKI Harus Cek Lagi Ilustrasi Puskesmas. IDN Times/Ervan Masbanjar

Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Jagakarsa Susilowati mengatakan, akan mengecek data ke Suku Dinas Kesehatan Jagakarsa terlebih dahulu. Perihal Pondok Pesantren Ciganjur tidak ada kasus positif, dia enggan berkomentar.

"Saya koordinasi dulu dengan sudin pelaksana, mbak kalau minta data kirim surat dulu," ucapnya.

5. Data Pemprov DKI Jakarta terkait klaster penularan COVID-19

Disebut Klaster COVID-19, Ponpes Ciganjur: Pemprov DKI Harus Cek Lagi Dok coronavirus.jakarta

Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperbarui data klaster penularan COVID-19 di Ibu Kota. Berdasarkan kasus aktif, disebutkan klaster penularan COVID-19 tertinggi di Jakarta berasal dari Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) dan Pesantren Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Berikut daftar 10 klaster penularan COVID-19 aktif tertinggi di Jakarta yang dirilis di corona.jakarta.go.id:

  • Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ): 244 kasus
  • Pesantren Ciganjur Jagakarsa: 88 kasus
  • PT Indonesia Epson Industry: 88 kasus
  • PT Pertamina Drilling Contractor: 50 kasus
  • Polda Metro Jaya: 25 kasus
  • PPPSRS The Pakubuono Signature: 25 kasus
  • Polres Jakarta Pusat: 19 kasus
  • Polres Jakarta Barat: 16 kasus
  • Bank BJB: 14 kasus
  • Kementerian Kesehatan RI: 13 kasus

Baca Juga: Klaster Perkantoran Jakarta Picu Munculnya Klaster Keluarga di Bodebek

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya