Flu Singapura Tembus 6.500 Kasus di Indonesia, Pemudik Diminta Waspada

Kasus Flu Singapura menyebar cepat pada bayi dan anak

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M.

Juru Bicara Kemenkes, M Syahril, mengungkapkan jika penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat.

“Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata Syahril dilansir laman resmi Kemkes, Rabu (10/4/2024).

1. Flu Singapura tembus 6.500 kasus

Flu Singapura Tembus 6.500 Kasus di Indonesia, Pemudik Diminta Waspadailustrasi luka mulut pada anak dengan hand, foot and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura (nhs.uk)

Kemenkes mencatat hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa.

Kasus HFMD terbanyak tercatat ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat sekitar 2.119, disusul Banten ada 1.171, DI Yogyakarta 561 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 464 kasus.

“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” ujar Syahril.

Baca Juga: Ribuan Kasus Flu Singapura Dikonfirmasi di Indonesia

2. Hindari kontak orang terinfeksi

Flu Singapura Tembus 6.500 Kasus di Indonesia, Pemudik Diminta Waspadailustrasi memakai masker (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Syahril mengimbau, masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik, dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. 

Syahril meminta masyarakat agak menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

3. Jaga kebersihan untuk kurangi risiko DBD juga

Flu Singapura Tembus 6.500 Kasus di Indonesia, Pemudik Diminta Waspadailustrasi suhu tinggi (pixabay/Myriams-Fotos)

Dia mengimbau pemudik untuk tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya. Hal itu dilakukan demi mengurangi risiko adanya demam berdarah dengue.

“Sekalian lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular Demam Berdarah,” ujar Syahril.

Baca Juga: Apakah Ada Vaksin untuk Flu Singapura?

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya