Heboh Nyamuk Wolbachia Bill Gate Sebar Gen LGBT, Kemenkes Buka Suara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Akhir-akhir ini isu nyamuk Wolbachia buatan Bill Gates merupakan rekayasa genetik viral di media sosial. Narasi yang berkembang, Bill Gates membentuk nyamuk Wolbachia untuk menimbulkan genetik lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LBGT).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan efektivitas teknologi wolbachia telah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. Teknologi yang digunakan bukan kategori dari rekayasa genetika.
Baca Juga: Mengenal Wolbachia, Cara untuk Tekan Kasus Demam Berdarah di Semarang
1. Wolbachia bakteri yang dapat tumbuh alami
Dilansir laman Kominfo, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan klaim yang beredar tersebut tidak benar.
"Wolbachia sendiri adalah bakteri yang dapat tumbuh alami di serangga, terutama nyamuk, kecuali nyamuk Aedes Aegypti," katanya.
2. Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue
Editor’s picks
Nadia menerangkan bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk Aedes Aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten, sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia.
"Hingga saat ini tidak ditemukan klaim valid yang menyatakan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia untuk membentuk genetik LGBT di masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?
3. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga
Peneliti UGM, Adi Utarini, mengatakan Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga, dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya. Ini merupakan sifat alami dari bakteri Wolbachia.
Wolbachia sendiri telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk aedes albopictus secara alami.
“Bakteri Wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium. Secara materi genetik baik dari nyamuk maupun bakteri Wolbachia yang digunakan, identik dengan organisme yang ditemukan di alam,” paparnya.