Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?

Metode Wolbachia berhasil turunkan kasus dengue hingga 77,1%

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang ditularkan melalui perantara nyamuk. Walau berbagai langkah pencegahan sudah dilakukan, tetapi kasus DBD masih banyak dijumpai di Indonesia.  

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengenalkan metode Wolbachia sebagai salah satu upaya dalam menurunkan kasus DBD di Indonesia. Cara tersebut dinilai efektif dalam mencegah penularan virus dengue dari nyamuk. Lantas, apa itu Wolbachia? Berikut penjelasannya!

1. Bagaimana nyamuk dapat menularkan penyakit?

Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?ilustrasi nyamuk (pixabay.com/FotoshopTofs)

Dengue merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi. Terdapat 4 serotipe virus penyebab dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Nyamuk hanya dapat membawa virus di dalam tubuhnya ketika mengisap darah manusia yang sedang terinfeksi virus. Ketika nyamuk yang terinfeksi virus mengisap darah, ia dapat menularkan virus dalam tubuhnya ke orang lain. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari 50 sampai 100 juta kasus dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

2. Kasus demam dengue di Indonesia

Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?ilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Indonesia termasuk negara endemis dengue. Kewaspadaan perlu lebih ditingkatkan, terlebih ketika musim hujan karena kasusnya cenderung meningkat.  

Data dari Kemenkes menyebutkan, jumlah kasus dengue tahun 2022 mencapai 131.265 kasus, dimana sekitar 40 persen di antaranya dialami anak-anak usia 0 sampai 14 tahun. Sementara itu, sebanyak 1.135 kasus meninggal dunia dengan 75 persen terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Kemenkes mengembangkan inovasi baru dalam mengendalikan dengue, salah satunya dengan Wolbachia.

Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Demam Berdarah, Efektif Hingga 80,2 Persen 

3. Apa itu Wolbachia?

Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?ilustrasi bakteri (freepik.com/kjpargeter)

Dilansir Monash University World Mosquito Program, Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami hidup pada 50 persen spesies serangga, termasuk beberapa jenis nyamuk, lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu. Bakteri tersebut dinilai aman bagi lingkungan dan manusia.

Wolbachia hidup di sel serangga dan dapat diturunkan ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Tidak seperti sebagian nyamuk lainnya, nyamuk Aedes aegypti biasanya tidak membawa bakteri Wolbachia di dalam tubuhnya.

4. Wolbachia mampu melumpuhkan virus dengue di dalam tubuh nyamuk

Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?ilustrasi nyamuk (pexels.com/ Pixabay)

Menurut laman Kemenkes, bakteri Wolbachia mampu melumpuhkan virus dengue. Dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam nyamuk Aedes aegypti dinilai dapat menurunkan kasus dengue. 

Ketika nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mengisap darah yang mengandung virus dengue, nyamuk tersebut sudah resistan atau kebal terhadap virus dengue. Dengan begitu, nyamuk tidak menyebarkan virus ke manusia.

5. Metode Wolbachia mampu turunkan kasus dengue hingga lebih dari 70 persen

Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?ilustrasi penelitian di laboratorium (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Efektivitas Wolbachia dalam menurunkan kasus dengue telah diteliti di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasilnya, metode Wolbachia berhasil menurunkan angka kejadian infeksi dengue hingga 77,1 persen dan tingkat rawat inap sebesar 82,6 persen yang dilaksanakan di wilayah tersebut.

Ke depannya, inovasi Wolbachia akan difokuskan di wilayah perkotaan karena kasus dengue terbanyak terjadi di kota-kota besar. Metode Wolbachia diharapkan menjadi pelengkap program pengendalian demam berdarah dengue yang sudah ada saat ini, seperti PSN 3M Plus dan gerakan satu rumah satu jumantik. 

Wolbachia merupakan bakteri yang secara umum ada di sebagian jenis serangga, kecuali nyamuk Aedes aegypti. Dengan memasukan bakteri tersebut ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti diharapkan nyamuk menjadi kebal terhadap virus dengue sehingga nyamuk tidak lagi menularkan penyakit.

Baca Juga: Cegah Demam Berdarah dengan Cara Tepat, Ayo Vaksin!

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya