Heru Lapor ke Muhadjir: Ada 3,9 Juta Warga Miskin di DKI Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melaporkan data kemiskinan pada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Balai Kota, Rabu (15/3/2/2023). Dari laporannya, masih ada 3,9 juta warga miskin yang ada di DKI Jakarta.
Data tersebut merupakan data dari gabungan dari Data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan Carik Jakarta.
"Tadi kami laporkan kepada Bapak Menteri ada kurang lebih sekitar 3,9 juta warga yang berada dalam semesta data DTKS, P3KE dan Carik," ujar Heru.
1. Pelaporan data data dilakukan secara berkala
Heru mengatakan pemutakhiran data dilakukan dengan berjalan. Selain itu, pelaporan secara tertulis kepada kementerian terkait juga terus dilakukan secara berkala.
"Nah siapa-siapa mereka? Kami akan lapor Pak Menteri sisanya nanti sedang diseleksi di lapangan. Kami turun dan lapor berkala. Itu tugas kami yang diberikan secara tertulis," kata Heru.
Baca Juga: Sah! Joko Agus Setyono Jadi Sekda DKI Jakarta
2. Pemprov DKI kerjasama Kemenkes atasi stunting
Selain data kemiskinan, Heru menyampaikan demi menekan angka stunting, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan.
"Kami sudah bekerja sama dengan Pak Menkes untuk menurunkan stunting. Insya Allah bisa sama-sama kita wujudkan target turun sebagaimana diamanatkan oleh Bapak Presiden," ujarnya.
Baca Juga: Heru Budi Kumpul Bareng Ketua RW se-Jaksel, Sebut 2023 Tahun Khusus
3. Muhadjir koordinasi program prioritas
Sementara itu, menurut Muhadjir, pertemuan tersebut dilakukan untuk berkoordinasi terkait tiga program super prioritas sesuai amanat Presiden. Program tersebut yaitu pengurangan stunting, kemiskinan, penghapusan kemiskinan ekstrem, dan revitalisasi vokasi dalam rangka menyiapkan warga usia produktif dalam memasuki dunia kerja.
"Saya mengapresiasi langkah-langkah Pemprov DKI Jakarta, terutama dalam rangka pemadanan data. Karena data ini krusial, sebelum kami bertindak tanpa data yang pasti, akan menjadi tidak tepat," ujar Muhadjir.