Menkes: Surveilans Terintegrasi Kunci Hadapi Krisis Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sistem surveilans terintegrasi merupakan modal suatu negara dalam menghadapi krisis kesehatan masyarakat.
Pandemik COVID-19 dikatakannya telah mengajarkan bagi setiap negara untuk harus selalu siap menghadapi ancaman yang sangat berbahaya dan berdampak massif, tidak hanya kesehatan, melainkan juga ekonomi, sosial, bahkan politik.
“Sangat penting bahwa setiap negara harus memiliki surveilans untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons secara cepat terhadap masalah kesehatan masyarakat,” ujar Menkes Budi dalam Workshop Internasional tentang Penyakit Emerging dikutip laman Kementerian Kesehatan, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Menkes Budi: Cacar Monyet yang Masuk Indonesia Varian Afrika Barat
1. Surveilans mampu mencegah penularan COVID-19
Budi mengatakan surveilans yang terintegrasi, mampu untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons secara cepat penularan COVID-19.
"Ada sejumlah strategi untuk memiliki sistem surveilans yang terintegrasi, di antaranya melalui kemampuan genome sequencing dengan kolaborasi dan komunikasi lintas negara," ujarnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Menkes: Ada 42 Kasus Cacar Monyet, 3 Suspek dan 1 Positif
2. Dibutuhkan kerjasama surveilans terjalin
Budi menambahkan workshop ini dapat memberikan contoh bagaimana komunikasi dan kerjasama terkait surveilans harus terjalin.
“Kita perlu bekerja sama untuk menunjukkan ini kepada publik global. Kita tidak bisa melakukan ini sendirian, Kita butuh bersama, kita tidak bisa eksklusif. Kita tidak dapat melakukan ini sebagai program sebuah negara tertentu tetapi melibatkan setiap orang di setiap negara,” ucap Budi.
3. Investasi untuk kualitas tenaga kesehatan
Menurut Budi, perlu juga investasi kepada para profesional kesehatan. Kualitas tenaga kesehatan sangat penting, terutama mengelola penyakit menular yang muncul di lokasi dengan sumber daya yang sangat terbatas.
"Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik, sehingga berbagai sumber daya yang tersedia di seluruh dunia dapat diaktifkan," ujarnya.