Perjuangkan Pemberdayaan, Mensos: Tak Bisa Kalau Hanya Bansos

Bansos tak cukup entaskan kemiskinan

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menegaskan, pihaknya sedang memperjuangkan program pemberdayaan untuk masyarakat prasejahtera selain bantuan sosial (bansos) yang selama ini disalurkan.

Pernyataan itu disampaikan Risma di hadapan mahasiswa dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Menyoal Kenaikan BBM: Rakyat Dirugikan Lalu Siapa Diuntungkan?' yang diselenggarakan oleh Permusyawaratan Mahasiswa Indonesia di Gedung Joeang 45, Kamis (8/9/2022).

“Saya lagi berjuang, tapi tentu itu tidak mudah. Memang tidak bisa kalau hanya sekedar bantuan sosial. Itu paling banyak Rp500 ribu sebulan dan kadang juga ditemukan oleh teman-teman media seolah-oleh dia gak dapat bantuan, karena cuma Rp500 ribu,” kata Risma dalam siaran tertulis, dikutip Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: Mau Daftar Jadi Penerima Bansos? Akses Aplikasi Cek Bansos aja!

1. Bansos tak cukup entaskan kemiskinan

Perjuangkan Pemberdayaan, Mensos: Tak Bisa Kalau Hanya BansosANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Risma mengakui, bantuan sosial juga tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan.

Namun, bansos dinilai masih sangat penting diberikan karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, terutama yang tidak mampu.

"Penuhi dulu kebutuhan pokok, setelah itu ditambahkan dengan pemberdayaan," ujarnya.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Data Orang Miskin Baru untuk Bansos BBM

2. Kemensos mulai lakukan PMKS

Perjuangkan Pemberdayaan, Mensos: Tak Bisa Kalau Hanya BansosMenteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memamerkan hasil lukisan penyandang disabilitas di pada Peringatah Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021, Kamis (2/12/2021) malam. (dok. Kemensos)

Risma mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mulai melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Salah satunya, pemberdayaan kepada difabel dengan memberikan bantuan modal usaha.

Beberapa waktu lalu, Risma memberikan bantuan berupa motor listrik dan modal usaha kepada Gading, seorang penyandang difabel fisik.

“Ini seorang difabel yang saya bantu pada bulan Mei tahun 2021, sekarang sudah bisa belikan orangtuanya motor. (Terakhir) saya ketemu dia tabungannya sudah Rp18 juta, bahkan sekarang dia mau buka toko,” kata Risma mencontohkan pemberdayaan yang telah dilakukan Kemensos.

Baca Juga: Mensos: Warga Bisa Usulkan dan Sanggah Penerima Bansos

3. Bansos tak tepat sasaran bisa diadukan

Perjuangkan Pemberdayaan, Mensos: Tak Bisa Kalau Hanya BansosWarga di Jawa Timur mendapat BLT dampak kenaikan BBM di Jawa Timur (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Selain program sosial berkelanjutan, mahasiswa juga menyoroti keluhan masyarakat mengenai bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

Menjawab hal tersebut, Risma mengatakan, Kemensos telah menyiapkan portal pengaduan yang bisa diakses secara mudah.

Masyarakat dapat melakukan pengecekan kepesertaan bansos pada situs cekbansos.kemensos.go.id.

"Situs tersebut juga sudah dilengkapi dengan fitur usul sanggah sehingga masyarakat dapat mengusulkan masyarakat yang layak mendapatkan bantuan dan menyanggah mereka yang tidak layak. Masyarakat juga dapat melaporkan masalah sosial melalui command center dengan nomor panggilan bebas pulsa di 171", ucapnya.

Baca Juga: Mensos Minta Presiden Tak Beri Remisi Pelaku Kekerasan Seksual

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya