Polusi Udara Jakarta Peringkat Ketiga Dunia Hari Ini, Aduh

Jangan lupa pakai masker ya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengurangi polusi udara mulai Senin (21/8/2023). Namun, kebijakan tersebut ternyata belum mempengaruhi kualitas udara di Jakarta sampai Kamis (24/8/2023).

Berdasarkan laman IQ Air, polusi udara di Ibu Kota menduduki peringkat ketiga sampai pukul 09.11 WIB. Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 157 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 70 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara nol sampai lima mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip IQ Air.

IQ Air menyarankan agar warga memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. Namun jika dalam ruangan, sebaiknya menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menutup jendela.

1. Masalah polusi udara tidak hanya di Jakarta

Polusi Udara Jakarta Peringkat Ketiga Dunia Hari Ini, AduhPenjabat (Pj) Heru Budi Hartono usai menjalani evaluasi oleh Kemendagri, Rabu (17/5/2023)/IDN Times Dini suciatiningrum

Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan permasalahan polusi udara tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga wilayah penyangga.

"Pertama polusi itu tidak hanya di Jakarta ya, mungkin dari Jabodetabek," ujar Heru di Balai Kota, Rabu (23/8/2023).

Heru menerangkan ada sejumlah faktor yang memengaruhi kualitas udara di Jakarta mulai kendaraan sampai industri. Untuk itu, Pemprov DKI menerapkan Work From Home agar langit di Jakarta bisa biru saat KTT ASEAN berlangsung pada 4 sampai 7 September 2023.

Namun, kebijakan WFH untuk ASN DKI, tak berlaku pada lingkup pelayanan umum dan berimbas langsung ke masyarakat seperti sekolah, rumah sakit, dan lainnya, tetap beraktivitas seperti biasa.

"Memasuki KTT ASEAN, kondisi polusinya masih seperti ini. Maka dari itu Pemda sudah melakukan work from home sejak 21 Agustus supaya di 5 hingga 7 September 2023 polusi udara sedikit menurun," ujarnya.

Baca Juga: Pabrik-pabrik Dituding Biang Kerok Polusi, Ini Kata Menperin 

2. Luhut perintahkan semua Kementerian WFH untuk mengurangi polusi

Polusi Udara Jakarta Peringkat Ketiga Dunia Hari Ini, AduhMenteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Luhut Pandjaitan (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Heru juga sempat menggelar rapat dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan, dan sejumlah pejabat terkait polusi udara Jabodetabek. Heru mengatakan, dalam rakor tersebut Luhut memerintahkan agar semua kementerian menerapkan WFH untuk mengurangi polusi, terutama di Jakarta.

"Pak Menteri mengarahkan untuk WFH. Nanti semua kementerian WFH. Kalau Pemda DKI sudah mulai," ujar Heru.

3. WFH sampai Oktober

Polusi Udara Jakarta Peringkat Ketiga Dunia Hari Ini, AduhSuasana kerja saat kebijakan WFH hari pertama ASN Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Senin (21/8/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebenarnya, WFH bagi ASN DKI direncanakan dimulai awal September 2023. Namun, karena dirasa begitu mendesak, maka penyelenggaraan WFH dipercepat.

"Ya, rencana mungkin satu sampai dua bulan. Rencana dua bulan. Ya, sampai akhir lah, kami coba. Kemarin itu usulannya sampai akhir September, ya," katanya.

Baca Juga: Ini Biang Kerok Polusi Udara Jabodetabek Temuan Satgas KLHK

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya