Polusi Udara Jakarta Ranking 3 Dunia, Heru Budi: Pemprov akan Berbenah

Pemprov DKI perluas RTH di Jakarta

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di Jakarta kian mengkhawatirkan. Pada Selasa (6/6/2023) pukul 09.40 WIB, buruknya udara di Ibu Kota menduduki posisi ketiga setelah Johannesburg, Afrika Selatan dan Doha, Qatar.

Penjabat (Pj) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus berbenah dengan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan menanam pohon. 

"Sisi lain mengurangi emisi dengan uji emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar ke kendaraan alternatif akan diusahakan, termasuk juga TransJakarta berbenah gunakan bus listrik. Pokoknya semua masyarakat sama-sama membantu," ujar Heru di Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Buruk, Segera Sahkan Pergub Udara Bersih!

1. Dinas Lingkungan Hidup gencarkan program uji emisi

Polusi Udara Jakarta Ranking 3 Dunia, Heru Budi: Pemprov akan BerbenahANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Selain itu, lanjut Heru, Pemprov DKI melalu Dinas Lingkungan Hidup akan menggencarkan tes uji emisi kendaraan di Jakarta 

"Dinas lingkungan hidup kan selalu bikin program tes uji emisi, ya, semuanya harus sama-sama turunkan emisi," imbuhnya.

Baca Juga: Jakarta Fair Bakal Digelar 33 Hari, Catat Tanggalnya

2. Indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 152

Polusi Udara Jakarta Ranking 3 Dunia, Heru Budi: Pemprov akan BerbenahIlustrasi Polusi Udara. (IDN Times/Anata)

Diketahui, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152 pada Selasa (6/6/2023) lalu dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO yakni memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip dari lama IQAir.

Baca Juga: Pemprov DKI Optimistis Jakarta Fair 2023 Sumbang Rp7,5 Triliun

3. Pakai masker jika beraktivitas di luar

Polusi Udara Jakarta Ranking 3 Dunia, Heru Budi: Pemprov akan BerbenahIlustrasi memakai masker. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

IQair menyarankan agar warga memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. Namun jika dalam ruangan, sebaiknya menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menutup jendela.

Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 27 derajat celcius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara hingga 94 persen dan hembusan angin 9,3 km/h. Sementara untuk tekanan berada di angka 1.009 mbar (millibar).

4. Penghasil polutan terbesar dari sektor transportasi

Polusi Udara Jakarta Ranking 3 Dunia, Heru Budi: Pemprov akan BerbenahIlustrasi kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan, berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup dan Vital Strategies, kontributor terbesar penghasil polutan PM2.5 adalah dari sektor transportasi, yaitu sebesar 67 persen.

Untuk itu, ada tiga kebijakan penting untuk mengefektifkan strategi uji emisi dalam memperbaiki kualitas udara Jakarta, yaitu sosialisasi penaatan hukum sebelum diterapkannya sanksi tilang oleh kepolisian, pengenaan koefisien denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan penerapan disinsentif parkir secara meluas di lokasi parkir yang dikelola Pemprov DKI Jakarta dan yang dikelola swasta.

Sementara itu, Country Coordinator Vital Strategies, Chintya Imelda Maidir, menambahkan, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh lembaganya dan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, intervensi kolektif baru hanya mengembalikan konsentrasi PM2.5 tahun 2030 ke level semula pada tahun 2019.

"Perlu tindakan lebih agresif untuk menurunkan tingkat rata-rata tahunan PM2.5 di bawah standar kualitas udara ambien nasional (NAAQS) sebesar 15 µg/m3. Persoalan udara merupakan persoalan emisi lintas batas. Harmonisasi dalam pelaksanaan ketiga kebijakan tersebut dalam lingkup Jabodetabek menjadi Utama," imbuh Imelda.

Baca Juga: TOD Hidupkan Lagi Kawasan yang 'Mati Suri' di Jakarta

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya