Risma Gandeng 175 Desainer Muda, Bina UMKM soal Pentingnya Desain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan pentingnya desain kemasan produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya tarik serta nilai jual produk.
Bahkan, Risma mengatakan kekuatan desain bisa mendongkrak kualitas, terlebih saat memasuki dunia digital.
"Misalkan makanan itu enak atau bentuknya bagus, bukan, tapi kekuatan dari desain yang berpengaruh terhadap kualitas produk itu, maka akan berpengaruh terhadap nilai," ujar Risma dalam Designer Summit 2024 di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial pada hari Jum’at (26/4/2024).
1. Kemasan dongkrak omzet
Risma menceritakan, seorang pelaku UMKM yang berjualan kue sebelum mengemas produk makanan hanya mendapatkan omzet Rp100 sampai Rp150 ribu per bulan.
"Kemudian saya ajari ibu itu agar mengerti tentang kekuatan branding, kemasan dan digital, ternyata mungkin sekarang satu hari Rp10 juta," ungkapnya.
Baca Juga: Masuk Radar Pilkada DKI, Risma: Dulu Banyak yang Nawari
2. Kemensos gandeng desainer Tata Rupa
Editor’s picks
Untuk itu, Kementerian Sosial menggandeng ratusan desainer muda yang tergabung dalam Tata Rupa Nusantara Designer Summit 2024 untuk memajukan berbagai produk UMKM milik penerima manfaat program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena).
“Kalian mahasiswa jangan takut, yang penting jangan lupa kuliahnya. Karena itu ayo para desainer semangat terus, ubah dunia ini melalui desain apapun. Melalui desain ini bisa buat orang lebih bahagia bahkan mengubah Indonesia," kata Risma.
3. Kemensos lakukan rebranding kemasan 384 UMKM binaan
Designer Summit 2024 ini bertujuan memberi kesempatan bagi para designer muda yang telah berpartisipasi dalam kegiatan sebelumnya, yaitu Tatarupa Nusantara 1000 UMKM.
Sebelumnya, Tatarupa Nusantara bersama Kemensos telah berhasil melakukan rebranding kemasan bagi 384 UMKM binaan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) di wilayah Jabodetabek.
Program tersebut melibatkan lebih dari 175 siswa dan mahasiwa yang berasal dari 12 institusi Pendidikan di Indonesia terdiri dari London School of Public Relations (LSPR), Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik LP3I Jkarta, Raffles Collage, SMK Negeri 31 Jakarta, Universitas Bunda Mulia, Universitas Esa Unnggul, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Klabis, Universitas Paramadina, Universitas Pelita Harapan, Universitas Persada Indonesia Y.A.I