Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror Christchurch

Indonesia sampaikan duka mendalam atas kejadian Christchurch

Jakarta, IDN Times - Sejumlah tokoh lintas agama dan kepercayaan serta pegiat masyarakat sipil Indonesia, mengutuk keras aksi teror di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) lalu.

Pernyataan sikap tersebut merupakan hasil pertemuan para tokoh lintas agama, kepercayaan dan masyarakat sipil di gedung serbaguna Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (20/3) sore.

Pernyataan sikap ini dihadiri cendikiawan muslim Komarudin Hidayat, Romo Frans Magnis Suseno, perwakilan PGI, KWI, Matakin, dan sejumlah ormas Islam, dan kepercayaan.

Baca Juga: Australia Gelar Doa Bersama Usai Aksi Terorisme di Selandia Baru

1. Indonesia sampaikan duka mendalam

Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror ChristchurchIDN Times/ Dini suciatiningrum

Cendikiawan muslim Komarudin, mewakili tokoh yang hadir, mengungkapkan duka mendalam atas aksi teror yang menewaskan puluhan orang termasuk tiga warga Indonesia, di Selandia Baru.

"Kami mengecam sekeras-kerasnya tindakan teror ini. Dengan keyakinan yang amat mendalam, kami percaya bahwa tindakan ini berlawanan dengan doktrin dan ajaran moral yang dititahkan dalam agama dan kepercayaan kami," ucap Komarudin saat membacakan pernyataan sikap tersebut.

2. Pelaku ingin ciptakan ketakutan massal

Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror ChristchurchGoogle

Komarudin mengungkapkan, berdasarkan informasi, teror penembakan ini bukanlah tindakan asal-asalan (random act), melainkan tindakan yang berkesadaran mendalam (deeply motivated act).

"Ini bisa kita baca dalam manifesto yang secara terang-terangan disiarkan oleh pelakunya, Brenton Tarrant. Dengan darah dingin, memberondong jemaah masjid dan menyiarkan secara live sadisme itu lewat akun Facebook-nya. Tindakan teror ini sengaja ingin diperlihatkan oleh pelakunya sebagai tontonan global," paparnya

Komarudin menambahkan, dengan sangat sedih dunia melihat teatrikalisasi aksi teror ini sudah tentu ada maksud yang mau dituju oleh pelakunya, yaitu menciptakan ketakutan teror massal.

3. Islamofobia adalah cara berpikir sesat

Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror ChristchurchANTARA FOTO/REUTERS/Chris Helgren

Komarudin memaparkan, motivasi utama di balik teror tersebut adalah kebencian pada umat muslim, Islamofobia, selain juga kebencian kepada imigran (senofobia).

"Kami dengan kesadaran penuh menyatakan bahwa Islamofobia dan senofobia atau kebencian pada orang asing adalah ideologi dan cara pikir yang sesat.
Kami mengecam pikiran ini sekeras-kerasnya," kata dia.

4. PM Ardern sebut aksi ini sebagai terorisme

Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror ChristchurchANTARA FOTO/REUTERS/SNPA/Martin Hunter

Sementara itu Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Henriette Hutabarat Lebang menambahkan, tokoh agama, kepercayaan dan masyarakat Indonesia memberikan penghargaan kepada PM Selandia Baru Jacinda Ardern.

"Sejak menit pertama, dengan sikap kenegarawanan kelas dunia mengulurkan tangan simpati dan dukungan kepada umat Islam di negerinya, sehingga mereka tak merasa sebagai orang asing," jelasnya.

PM Ardern juga dengan tegas menolak ideologi kebencian yang jelas-jelas menjadi motif di balik aksi teror ini.

"Tindakan PM Ardern untuk menyebut aksi ini tanpa ragu-ragu sebagai terorisme, sangat kami hargai," imbuhnya.

4. Penghargaan kepada PM Australia dan Menlu Retno Marsudi

Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror ChristchurchANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Penghargaan juga diberikan kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Henriette menjelaskan, Scott Morrison cepat merespons pernyataan salah seorang senator di negerinya yang jelas-jelas memberikan simpati kepada tindakan teror itu.

"Last but not least, kami juga memberian penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang dengan tegas mengutuk tindakan teror ini," terangnya.

5. Semoga Indonesia selalu dianugerahi kedamaian dan hidup rukun

Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan Kecam Aksi Teror ChristchurchANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia ( MATAKIN) Budi S Tanuwibowo menjelaskan, tuduhan-tuduhan jahat sudah sering didengar, tujuannya adalah untuk menciptakan pandangan yang keliru di masyarakat mengenai pemerintah. 

"Semoga Tuhan sumber kasih sayang dan cinta mencurahkan kasih sayang kepada para korban penembakan di New Zealand ini, beserta segenap keluarga mereka. Semoga negeri kita selalu dianugerahi kedamaian dan kehidupan bebrayan yang rukun dan saling menghargai," tutupnya.

Baca Juga: Wakil PM Selandia Baru Siap Bantu WNI yang Jadi Korban Penembakan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya