Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

DPR Minta Kemendikbudristek Tekankan Akhlak dalam Pendidikan Indonesia

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Elnino M. Husein Mohi dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI bersama Kemendikbudristek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).. (YouTube/DPR RI)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Elnino M. Husein Mohi berharap pendidikan di Indonesia kembali menjunjung tinggi ilmu dan akhlak. Ia mengatakan, akhlak seharusnya lebih tinggi dibanding ilmu dalam pendidikan di Indonesia.

Hal ini disampaikan Elnino dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI bersama Kemendikbudristek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).

"Kita berharap pendidikan di Indonesia kembali lagi kepada khittahnya bahwa pendidikan kita mengajarkan dua hal, akhlak dan ilmu. Bukan hanya ilmu saja, akhlak lebih tinggi daripada ilmu itu hakikat dari pendidikan Indonesia dan mudah-mudahan kembali ke sana," kata dia dalam kanal YouTube DPR RI.

1. Fajar Sad Boy lebih viral dibanding para juara olimpiade

rumah Fajar Sad Boy (YouTube.com/ Cinema Art Gorontalo)

Ia menyebut, Indonesia kini sudah kehilangan pendidikan budi pekerti. Bahkan, kata dia, informasi mengenai Fajar Sad Boy lebih viral di media sosial dibanding para juara olimpiade yang mengatasnamakan bangsa.

"Kita ini sudah kehilangan PPKN, budi pekerti. Yang lebih top sekarang adalah dari Gorontalo saudara saya sendiri, adalah Fajar Sad Boy lebih top daripada yang juara Olimpiade," kata Elnino.

"Nah, ini terjadi di masa kepemimpinan Bapak (Nadiem) sebagai Menteri Pendidikan. Bukan salah Bapak, tapi itu terjadi di masa kepemimpinan Bapak," katanya.

2. Dede Yusuf menekankan bahwa akhlak penting dalam pendidikan di Indonesia

(Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf) Instagram/@ddyusuf66

Pernyataan ini juga rupanya disetujui Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf. Ia mengatakan, budi pekerti dan akhlak memang sangat penting sekali dikedepankan dalam sistem pendidikan Indonesia.

"Saya mau spesifik saja, masalah budi pekerti dan akhlak ini penting sekali mas menteri (Nadiem Makarim)," ujar Dede dalam raker bersama Kemendikbudristek.

3. Sejumlah guru di Gorontalo mendapatkan gaji Rp1,2 juta per empat bulan

Ilustrasi guru. (Dok. Pribadi/Ahmad Syaiful Bahri)

Dalam kesempatan ini, Elnino juga menyampaikan salam dari para guru di Gorontalo, Sulawesi di hadapan jajaran anggota komisi X DPR dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ia menyinggung soal masih banyaknya guru yang mendapatkan gaji tidak memadai.

"Kami punya tujuh guru sebenarnya, kami ada satu guru yang terakhir bulan November kemarin kami beri penghargaan yang pernah saya cerita sama pak menteri," kata dia.

"Itu satu guru yang mengenaskan hidupnya, rumahnya rumah papan dan juga gajinya hanya Rp300 ribu per bulan. Itu pun diterima tiap empat bulan Rp1,2 (juta). Jadi, itu tidak hanya dia sendiri pak Menteri, ada banyak yang begitu," lanjutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us