DPRD DKI Usul Korban Kebakaran Depo Plumpang Relokasi ke Wisma Atlet

07 Mar 2023, 16:49 WIB

Tampak Wisma Atlet yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, mengusulkan agar warga Kampung Tanah Merah yang menjadi korban kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara direlokasi ke Wisma Atlet.

Ida menegaskan, pemerintah harus secepatnya mencari tempat untuk relokasi warga yang terdampak kebakaran depo tersebut.

"Kenapa Pemda DKI tidak minta kepada Mensesneg untuk Wisma Atlet Pademangan dibuat aja (untuk) mereka (korban kebakaran). Ini darurat ya, daripada mereka mesti cari kontrakan atau rumah tinggal sementara,“ kata Ida saat dikonfirmasi, Selasa (7/3/2023)

1. DPRD yakin pemerintah pusat akan memberikan Wisma Atlet untuk korban kebakaran

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Ida yakin jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta Wisma Atlet untuk dijadikan tempat relokasi warga korban kebakaran Plumpang, maka pemerintah pusat akan memberikannya.

"Saya yakin kok Mensesneg langsung kasih (Wisma Atlet), kalau Pemda DKI minta untuk itu ditempatin oleh saudara kita yang sedang kena musibah," imbuhnya.

2. Warga terdampak bisa tinggal selamanya di Wisma Atlet

Tampak Wisma Atlet yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Ida mengatakan, warga Tanah Merah jika ingin tinggal di Wisma Atlet selamanya pun tidak masalah apabila sudah mendapat izin dari pemerintah pusat.

"Ini kan kejadian memang berharapnya tidak ada lagi musibah, tetapi dengan sudah dua kali ada ledakan, ini perlu kita evaluasi betul," katanya.

3. Rusun Nagrak juga bisa jadi tempat relokasi warga korban kebakaran

Petugas BPBD DKI Jakarta melintas di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain Wisma Atlet Pademangan, Ida juga mengusulkan warga terdampak kebakaran depo Pertamina juga bisa dipindahkan ke Rusun Nagrak. Ida menerangkan, saat ini ada 11 tower di rusun tersebut yang masih kosong.

"Kalau keberatan dengan ongkosnya, kita kasih sewa dulu, kita kasih subsidi lah. Kita subsidiin mereka kalau keberatan. Intinya mereka harus bisa memperhatikan bahwa mereka harus punya tempat tinggal hunian yang layak," ujarnya.