Kompolnas: Pimpinan Polri Perlu Sediakan Psikolog di Tiap Polres

Demi mencegah kematian tidak wajar personel kepolisian

Jakarta, IDN Times - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong pimpinan Polri untuk menyediakan psikolog di setiap Polres untuk mencegah kematian tidak wajar personel kepolisian.

“Setahu saya psikolog masih belum ada di level Polres,” kata Anggota Kompolnas Poengky Indarti, melansir ANTARA, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Poengky, keberadaan psikolog di setiap Polres penting mengingat beban kerja dan tingkat stres anggota tinggi.

Kompolnas memandang polisi juga manusia biasa yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya. Terlebih tugas polisi yang berat, yakni melayani, melindungi, mengayomi masyarakat dan menegakkan hukum, yang terkadang dapat memunculkan stres.

1. Rata-rata pelaku bunuh diri adalah Bintara, dengan motif beragam

Kompolnas: Pimpinan Polri Perlu Sediakan Psikolog di Tiap PolresAnggota kepolisian berinisial Brigadir RAT ditemukan tewas di sebuah mobil dekat Mampang Prapatan, Jaksel pada Kamis (25/4/2024). (dok. Humas Polres Metro Jakarta Selatan)

Anggota Kompolnas dari unsur masyarakat itu mengatakan sangat penting bagi pimpinan Polri untuk memperhatikan tidak hanya fisik/jasmani anggota, melainkan juga perlu merawat mental/psikis anggota.

Terlebih personel Polri yang dalam melakukan tugasnya harus menghadapi tekanan tinggi, seperti menghadapi para pelaku kejahatan, dan sebagainya.

Menurut dia, rata-rata pelaku bunuh diri adalah Bintara, dengan motif bunuh diri bermacam-macam. Ada yang khawatir karena tersangkut kasus pidana, ada yang depresi karena masalah pribadi, ada yang karena faktor ekonomi dan lain-lainnya.

“Sebaiknya pimpinan Polri dapat menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap Polres, termasuk dilakukannya kerja sama dengan universitas atau persatuan psikolog guna mengatasi keterbatasan tenaga psikolog di level Polres,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Sebut Keluarga Brigadir RA Tolak Jenazah Diautopsi

2. Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam sebuah mobil

Kompolnas: Pimpinan Polri Perlu Sediakan Psikolog di Tiap PolresAnggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi, yang tewas di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024). IDNTimes/Istimewa

Kasus anggota Polri meninggal secara tidak wajar kembali terjadi. Kali ini oknum anggota polisi Polresta Manado, Sulawesi Utara, Brigpol RA, ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam sebuah mobil di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan diduga melakukan bunuh diri.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Brigpol RA,” kata Poengky.

Poengky menyebut saat ini Polres Jakarta Selatan masih melakukan pemeriksaan terkait meninggalnya Brigpol RA, termasuk melakukan otopsi dan memeriksa saksi-saksi untuk menyelidiki apa permasalahan yang mengakibatkan Brigpol diduga bunuh diri.

“Mohon tunggu hasilnya,” ujarnya.

Terkait kasus ini, kata Poengky, Kompolnas mendukung dilakukannya penyelidikan dan penyidikan secara profesional berdasarkan scientific crime investigation.

Selain itu, Kompolnas juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memantau penanganan Polres Jakarta Selatan terkait kasus tersebut.

“Penting sekali pemeriksaan rutin fisik dan psikologi, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota,” kata Poengky.

Baca Juga: Keluarga Brigadir RA Datangi TKP untuk Lihat CCTV

3. Beberapa kasus kematian tidak wajar anggota Polri

Kompolnas: Pimpinan Polri Perlu Sediakan Psikolog di Tiap PolresDok. IDN Times/bt.

Beberapa kasus kematian tidak wajar anggota Polri terjadi pada tahun 2023, yakni pada 1 Mei 2023, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta di rel kereta api Stasiun Jatinegara.

Kemudian, pada 22 September 2023, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara Brigpol Setyo Herlambang ditemukan tewas di dalam kamar di rumah dinas Kapolda. Juga kasus kematian Bripka Arfan Saragih, anggota Satlantas Polres Samosir diduga bunuh diri dengan cara minum racun sianida, pada Februari 2023.

 

Kesehatan mental bukan perihal sepele. Jika kamu mengalami atau mengetahui seseorang mengalami gejala depresi, menyakiti diri atau pemikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan profesional. Hubungi psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental terdekat.

Layanan darurat Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN RSJMM) D’Patens24: 081197910000 (telepon hotline 24 Jam) dan 081380073120 (WhatsApp, Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB).

Layanan konseling telepon juga tersedia di RS Jiwa rujukan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang: - UGD 24 Jam 024-6731543,

- Konsul jiwa gratis 24 jam : 0821 3000 3400 (call)

- Konsul jiwa gratis 5 hari kerja jam 09.00–15.00 WIB : 0821-3758-0805 (chat)

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor: (0251) 8324024, 8324025

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta: (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang: (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang:  (0341) 426015, 429067

Temukan bantuan kesehatan jiwa di rumah sakit umum, Puskesmas, biro psikologi, atau online. Komunitas swadaya di Indonesia juga menyediakan layanan konseling dan support group online sebagai alternatif untuk pencegahan bunuh diri dan dukungan dalam mengatasi gangguan kejiwaan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya