Ekonomi Indonesia Membaik: Angka Pengangguran Turun Jadi 7,03 Juta Orang

08 Nov 2016, 05:30 WIB

Totok Wijayanto/Kompas.com

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) saat ini turun 530 ribu orang. Jadi kini pengangguran menjadi 7,03 juta orang. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ‎pada Agustus ini mencapai 125,44 juta orang.

Default Image IDN

Dikutip Kompas.com, (7/11), Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2016 adalah sebesar 5,61 persen yaitu sebanyak 7,03 juta orang. Realisasi angka pengangguran ini menurun 530.000 orang dibandingkan Agustus 2015 yang pada saat itu adalah sebanyak 7,56 juta orang dengan TPT 6,18 persen.

Penurunan ini dikarenakan ekonomi Indonesia yang lebih baik.

Default Image IDN

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Sukardi mengatakan bahwa penurunan angka pengangguran dan kenaikan jumlah angkatan kerja tak terlepas dari perbaikan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu setahun ini.

Akibat pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik inilah penyerapan tenaga kerja makin meningkat. Sektor-sektor atau lapangan usaha yang menyerap paling banyak tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa.

Menurutnya, peningkatan jumlah pengangguran beberapa waktu lalu terjadi karena pengaruh perubahan struktur dari bukan angkatan kerja menjadi angkatan kerja. Tingkat pengangguran untuk pendidikan SMA mencapai posisi tertinggi sebesar 10,40 persen. Disusul SMP sebesar 4,68 persen. Masyarakat yang berpendidikan rendah lebih sedikit yang menganggur karena biasanya mau bekerja apa saja. Berbeda dengan masyarakat berpendidikan tinggi karena akan lebih memilih sebuah pekerjaan.

Pekerjaan di sektor pertanian juga meningkat pesat.

Default Image IDN

Selain itu, persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian meningkat cukup besar. Hasil Sakernas Agustus 2016 menunjukkan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja di sektor pertanian mencapai sebesar 44,50 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi sebesar 19,23 persen, sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 15,12 persen.

Sektor industri mengalami penyerapan tenaga kerja masih relatif kecil yaitu sebesar 7,61 persen.