Menkes: Habis Disuntik Vaksin, Jangan Merasa seperti Superman 

Masyarakat yang sudah divaksin masih bisa tertular COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada seluruh masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 tahap kedua untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, kata dia, kekebalan tubuh atau antibodi baru akan terbentuk setelah 28 hari sesudah vaksinasi tahap kedua.

“Jadi pesan saya buat bapak ibu, kalau habis disuntik jangan merasa seperti superman terus jalan-jalan kemana-mana gak pake masker karena pasti masih bisa kena,” kata Budi Gunadi usai mendampingi vaksinasi kedua Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Dalai Lama Vaksinasi COVID-19, Imbau Lainnya untuk Vaksinasi

1. Masyarakat yang sudah divaksin juga masih bisa terpapar COVID-19

Menkes: Habis Disuntik Vaksin, Jangan Merasa seperti Superman Sejumlah tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Menkes menjelaskan, vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Dia pun menegaskan, masyarakat yang sudah selesai divaksinasi juga bisa terpapar virus corona jika tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Cuma karena imunitas kita sudah baik, kalau virusnya masuk sembuhnya cepat. Tapi masih bisa kena. Jadi kita gak bisa tiba-tiba jadi Superman yang semua virus gak bisa masuk ke kita termasuk COVID-19,” ujar mantan Dirut PT Bank Mandiri ini.

2. Masyarakat diimbau untuk tetap taat protokol kesehatan walaupun sudah divaksinasi

Menkes: Habis Disuntik Vaksin, Jangan Merasa seperti Superman Warga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Dia pun kembali mengimbau masyarakat untuk turut mensukseskan program vaksinasi pemerintah. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap patuh protokol kesehatan. Sebab, dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat maka mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air pun bisa terkendali.

“Karena walaupun sudah divaksinasi kita masih tetep bisa kena dan kita masih bisa menularkan. Oleh karena itu tetap patuhi protokol kesehatan karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain,” imbaunya.

Baca Juga: Fatwa MUI: Vaksinasi Saat Ramadan Tak Membatalkan Puasa 

3. Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dimulai sejak 13 Januari 2021

Menkes: Habis Disuntik Vaksin, Jangan Merasa seperti Superman Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto

Indonesia mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 pada Rabu, 13 Januari 2021. Di hari pertama penyuntikan vaksin COVID-19, orang pertama yang disuntik adalah Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan sejumlah tokoh lainnya.

Vaksinasi berlangsung setelah sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac.

Adapun tahapan vaksinasi COVID-19 di Indonesia terbagi menjadi 4 tahap, pertama diberikan kepada tenaga medis sebanyak 1,46 juta orang, tahap kedua kepada petugas pelayanan publik dan lansia yang totalnya 38,9 juta orang.

Tahap selanjutnya diberikan kepada masyarakat kategori rentan dengan total 63,9 juta. Kategori ini merupakan orang yang tiinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Setelah tahap itu, barulah dilakukan vaksinasi bagi kategori masyarakat lainnya. Diperkirakan proses vaksinasi tersebut dilakukan mulai April 2021 hingga April 2022. 

Baca Juga: Terbang ke Bali, Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 di Dua Lokasi Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya