PDIP: Jokowi Tetap Perhatikan Minang Meski Kalah Pilpres di Sumbar

Jokowi-Ma'ruf kalah telak di Sumbar pada Pilpres 2019

Jakarta, IDN Times - DPP PDI Perjuangan (PDIP) memastikan Pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo tetap akan memberikan perhatian dan membangun Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), walau partai kepala banteng moncong putih dan Jokowi kalah telak di wilayah tersebut pada Pemilu 2019.

Seluruh kader PDI Perjuangan di Provinsi Sumbar juga diminta tak berkecil hati dan tetap bersemangat bekerja, dan tetap meyakini persatuan dengan rakyat karena hal itu adalah kunci merebut hati rakyat.

Hal itu diungkap Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam pidatonya pada pembukaan Konferensi Daerah (Konferda) V DPD PDI Perjuangan Sumbar, Padang, Sumbar, Minggu (28/7).

1. PDIP ingin menjembatani pemerintah dengan masyarakat Sumbar

PDIP: Jokowi Tetap Perhatikan Minang Meski Kalah Pilpres di SumbarIDN Times/Istimewa

Menurut Hasto, meskipun Jokowi dan Ma'ruf Amin kalah telak di Sumbar, tapi Jokowi adalah presiden seluruh rakyat Indonesia. Pemerintahan Jokowi akan memperhatikan kemajuan perkembangan baik secara fisik maupun kemajuan budi pekerti di Sumbar.

"Karena itulah kami datang, ditugaskan oleh Ibu Megawati dengan semangat untuk membangun PDI Perjuangan, dan menjadi jembatan yang baik antara masyarakat Sumbar dengan pemerintah Pak Jokowi- Ma'ruf Amin," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/7).

Baca Juga: Jokowi Umumkan Ibu Kota Negara Baru Agustus, Ini Bocoran Bappenas

2. Hasto mengimbau seluruh kader PDIP agar tetap bersemangat

PDIP: Jokowi Tetap Perhatikan Minang Meski Kalah Pilpres di SumbarIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kepada kader PDI Perjuangan yang hadir, Hasto mengatakan, saat pemilu 2019 di Sumbar memang tidak memberikan hasil memuaskan.Tapi sebagai partai pejuang harus lah tak pernah menyerah.

"Jangan merasa kecil hati dengan hasil pemilu yang lalu. Kita tumbuhkan semangat juang. Karena Indonesia satu kesatuan. Kader-kader PDI Perjuangan di Sumbar menjadi satu kesatuan keluarga ideologis yang menempatkan Bung Karno, Bu Mega dan Pak Jokowi dalam satu kesatuan kepemimpinan nasional," kata dia.

3. Hasto menceritakan pengalaman Bung Karno kepada para kader PDIP yang hadir

PDIP: Jokowi Tetap Perhatikan Minang Meski Kalah Pilpres di SumbarIDN Times/Istimewa

Untuk membakar semangat kader PDIP, Hasto menceritakan pengalaman Bung Karno sebagai inspirasi. Saat era kolonial, Bung Karno pernah dibuang ke Bengkulu agar mati karena sakit malaria. Ruang geraknya pun dibatasi.

Namun, di Bengkulu yang hidup dalam tradisi Islam yang kuat, Bung Karno justru melakukan pemetaan politik dan menemukan dua guru yang menjadi pengurus Partai Nasional Indonesia (PNI).

Bersama kedua guru itu, Soekarno membangun kesadaran masyarakat Bengkulu, menggalang kesadaran progresif dan kesadaran untuk merdeka, hingga merancang Mesjid Jami.

"Pesan moral dari hal ini adalah bahwa politik itu mengorganisir rakyat, menyatu dengan seluruh pergerakan rakyat. Maka kita mengambil pelajaran penting untuk bangkit bergerak di Sumatera Barat ini," kata Hasto.

4. Jokowi hanya mendapatkan suara 14 persen di Sumbar pada Pilpres 2019

PDIP: Jokowi Tetap Perhatikan Minang Meski Kalah Pilpres di SumbarIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Melalui konferda kali ini, Hasto mengajak semua kader PDIP mengkritik dan otokritik, menyusun program terbaik, turun ke rakyat dengan senyum gembira.

"Menyapa dan turun ke bawah bersama mereka, karena PDI Perjuangan adalah partainya rakyat. Selamat ber-konferda dan mari kita rancang program terbaik dengan hubungan yang sangat baik dengan seluruh tokoh parpol, agama, dan tokoh masyarakat," kata Hasto.

Untuk diketahui, pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf kalah dan hanya meraih sekitar 14 persen suara berbanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di angka lebih dari 85 persen. PDIP juga kehilangan dua kursi DPR yang pernah diperoleh di pemilu 2014.

Baca Juga: PDIP Buka Peluang Usung Putra Jokowi di Pilkada Solo

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya