Pidato Akhir Tahun, SBY Minta Pemilu 2019 Dievaluasi Menyeluruh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemilu 2019 dievaluasi secara menyeluruh.
Menurut dia, pemilu belakangan ini kerap diwarnai politik identitas yang melebihi takarannya, dan banyak menimbulkan petugas penyelenggara pemilu menjadi korban jiwa. Oleh sebab itu penting dilakukan evaluasi.
1. SBY mengusulkan agar pemerintah mengevaluasi sistem, undang-undang, dan penyelenggaraan pemilu
SBY mendorong agar pemerintah dan penyelenggara negara mengevaluasi sistem, undang-undang, dan penyelenggaraan pemilu.
“Karenanya evaluasi menyeluruh tentang sistem, undang-undang dan penyelenggaraan pemilu perlu kita lakukan. Terutama bagi pihak pemerintah, parlemen dan penyelenggara pemilu,” kata SBY saat menggelar pidato refleksi akhir tahun 2019 bersama seluruh kader Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu malam (11/12).
Baca Juga: Pidato Refleksi Akhir Tahun, SBY Akan Angkat 10 Isu Nasional
2. Tujuan evaluasi agar pemilu lebih baik lagi
Evaluasi tersebut, kata SBY, bertujuan tak lain agar pemilu berlangsung jauh lebih baik pada masa mendatang.
“Yang sudah baik kita pertahankan, yang belum baik kita perbaiki. Itulah harapan Partai Demokrat. Saya yakin itu pula harapan rakyat kita,” ujar dia.
Editor’s picks
3. SBY mengimbau agar polarisasi di masyarakat segera diakhiri usai pemilu 2019
Selain itu, SBY juga mengimbau kepada masyarakat agar polarisasi segera diakhiri setelah pemilu 2019, yang dinilai tidak baik bagi kelangsungan hidup bermasyarakat dan bernegara.
“Pemilihan umum sebuah kontestasi politik untuk sebuah kekuasaan, telah usai. Sementara, pemilu mendatang masih jauh, lima tahun lagi. Tak baik dan malu kepada rakyat, kalau saat ini kita memulai lagi kontestasi baru,” ucap dia.
4. SBY juga mengingatkan agar masyarakat menghilangkan politik bernuansa perpecahan
Apalagi, menurut SBY, jika ada semangat untuk mendapatkan kekuasaan pada 2024 dengan terus memanfaatkan polarisasi tersebut.
“Juga tidak etis, karena pemerintahan Presiden Jokowi yang kedua, baru mulai melaksanakan tugasnya. Mari hormati pemerintah kita, dan tentunya rakyat kita. Partai Demokrat berpendapat, saatnya kita menghentikan suasana permusuhan. Saatnya kita menghentikan politik yang membelah dan memisahkan,” kata dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: SBY Kenang Awal Pertemuan dengan Ani Yudhoyono 46 Tahun Lalu