Jakarta, IDN Times - Skandal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pesohor Gofar Hilman ternyata belum usai. Gofar kembali mengunggah utas di media sosial Twitternya @pergijauh untuk memperbaharui informasi terkait kasus yang menjeratnya. ia mengatakan bahwa pihaknya sudah siap membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Gue pribadi siap untuk ke jalur hukum, tapi sudah sebulan lebih gue menunggu, namun belum juga ada kejelasan dari kejadian ini," ujar dia dikutip Kamis (15/7/2021).
Gofar mengatakan bahwa pihak terduga korban belum memberi kejelasan terkait arah kasus ini dan enggan berkomunikasi.
"Gue dan tim kuasa hukum sudah mengirimkan surat yang berisikan ajakan untuk bertemu dan berkomunikasi. Namun, sangat disayangkan belum ada respons sama sekali sampai detik ini," ujarnya.
Dia juga menyayangkan narasi yang dibangun terkait kasus ini. Dia merasa sudah didakwa bersalah di ranah sosial tanpa proses yang semestinya.
Saat ini, Gofar mengatakan bahwa dirinya dan tim kembali mengirim undangan kedua kepada pihak pendamping korban sebagai undangan terakhir. Dia mengklaim sejauh ini pihaknya yang mencoba menghubungi pihak korban dan menunggu kabar.
"Gue berharap itikad baik ini bisa diterima oleh seluruh pihak terkait," ujarnya.
Gofar juga merasa bahwa dia mengalami kerugian akibat skandal dugaan pelecehan ini.
"Kerugian yang gue alami, tidak cuma materi namun juga secara mental. Maka dari itu, selanjutnya gue akan mengambil langkah lebih tegas agar kejadian ini bisa mencapai titik terang dan menemukan kebenarannya,"
IDN Times sudah mencoba menghubungi pihak korban menangani kasus ini, namun belum ada respons.
Bulan lalu, perempuan pemilik akun @quweenjojo buka suara terkait kasus pelecehan yang diduga dilakukan oleh pesohor Gofar Hilman. Dia mengatakan pengalaman tak mengenakan itu dialaminya pada Agustus 2018 ketika dia menghadiri sebuah acara di Malang yang bintang tamunya Gofar. Dia menjelaskan alasannya berani buka suara lewat platform media sosial.
Perempuan tersebut mengatakan sebelum bersuara, sebenarnya dia sempat merasa takut pengalamannya itu akan dihakimi banyak orang. Keinginan untuk mengungkapkan kejadian ini sering muncul sejal lama, namun dipendamnya.
"Proses aku speak up di media publik sebetulnya tuh sudah dari lama, maju-mundur, dulu masih takut judgement orang dan lain-lain, terlebih itu kan memang event hiburan di mana banyak orang mabuk, masih takut disalahin, dan secara mental aku dulu belum siap," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (17/6/2021).