Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ketika menerima kunjungan dari Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di rumah Kertanegara pada Minggu, 23 April 2023. (www.instagram.com/@prabowo)
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ketika menerima kunjungan dari Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di rumah Kertanegara pada Minggu, 23 April 2023. (www.instagram.com/@prabowo)

Jakarta, IDN Times - Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini menjadi koalisi inti dari koalisi besar yang digagas partai pendukung pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Koalisi besar itu menggabungkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR berisi PKB dan Gerindra, sementara KIB beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan, partainya mau bergabung untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden pada Pemilu 2024, asal cawapresnya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

"Salah satu proporsal adalah Prabowo Presiden, dan Wakil Presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto. Tapi itu harus diterima, dan diterima oleh PKB dan PAN yang ikut bergabung di sini, tapi di sinilah kita bekerja supaya terjadi titik temu. Semangat kerjanya adalah niat untuk menang dan cara kerja untuk menang, dan kalau sudah ketemu semangat kerjanya, dan figur itu nomor sekian. Persentasenya sudah 70 persen," ujar Nusron di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

1. Golkar dan PKB terus bekerja agar KIB dan KKIR melebur jadi koalisi besar

Ketua tim pemenangan koalisi inti dari Golkar, Nusron Wahid (batik kuning, tengah), ketua tim pemenangan koalisi inti dari PKB, Faisol Riza (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Nusron menerangkan, Golkar dan PKB terus bekerja agar KIB dan KKIR melebur menjadi koalisi besar. Jika koalisi besar itu terjadi, Nusron optimistis bisa memenangkan pilpres.

"Jadi, kami koalisi inti ini bertugas untuk membentuk merger KIB yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP, kalau PPP tidak mau ya sudah dengan PAN. Kemudian dengan koalisi Gerindra dan PKB. Ini wajar kalau masing-masing koalisi akan bubar, sudah pasti nanti akan melebur. Menjadi satu, karena menjadi satu koalisi yang besar," ucap dia.

PPP sudah mengumumkan calon presiden yang didukung, yakni Ganjar Pranowo. PPP juga akan bergabung dengan PDI Perjuangan bersama Hanura.

Nusron mengatakan, Golkar dan PKB tak akan memperebutkan kursi cawapres. Sebab, PKB juga ingin Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju sebagai cawapres.

"Tidak memperebutkan, kami membicarakan dan saling menawarkan dan usernya adalah Pak Prabowo, siapa yang mau menerima siapa," kata dia.

2. PKB sudah resmi dukung Prabowo jadi capres 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dalam kesempatan itu, Ketua DPP PKB, Faisol Riza mengatakan, PKB sudah resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

"PKB dan Gerindra memutuskan mengusung Prabowo capres, ini dalam proses supaya tuntas pembicaraan di awal memang sangat penting dan krusial," ujar Faisol.

Faisol menyebut PKB dan Gerindra juga sudah bicara dari hati ke hati sepakat mengusung Prabowo menjadi capres 2024. Menurutnya, itu merupakan keputusan tertinggi partai untuk mengusung Prabowo.

"Kami dari awal sudah berbicara hati ke hati usung Prabowo sebagai capres ini lagi dibahas, yang itu biar diputuskan oleh para petinggi partai," ucap dia.

"Kami ini hanya pelayan partai ini yang menyiapkan hidangan makanan supaya bisa dinikmati bersama oleh kami, lomba masak supaya masak, sehat, bergizi kualitas itu kami, yang menikmati itu adalah petinggi partai masing-masing," sambungya.

3. Sudah ada di piagam koalisi

Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar setelah mendaftar bersamaan ke KPU, Senin (8/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Faisol mengatakan, keputusan mendukung Prabowo sebagai capres 2024 sebetulnya sudah ada dalam piagam koalisi yang disepakati PKB dan Gerindra di Sentul, Bogor, pada Agustus 2022.

"Itu dari awal tanda tangan piagam kerja sama sebenarnya mengusung Pak Prabowo sebagai calon presiden itu sudah di Sentul waktu itu," kata dia.

Faisol kemudian membenarkan kesepakatan itu terjadi usai Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melakukan pertemuan empat mata.

"Iya (usai pertemuan empat mata)," ucap dia.

Editorial Team