TKN: Hanya Prabowo-Gibran yang Belum Pernah Dipanggil KPK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Alpha, Fritz Edward Siregar, mengungkapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen menguatkan pemberantasan korupsi andai terpilih pada Pemilu 2024. Terlebih, Prabowo-Gibran adalah satu-satunya pasangan belum pernah dipanggil KPK.
Hal itu ia sampaikan merespons mandeknya indeks persepsi korupsi (IPK) nasional 2023 yang dirilis Transparency International Indonesia.
"Kalau Bapak Ibu bisa melihat, hanya Paslon 02 Prabowo-Gibran yang sampai sekarang belum pernah dipanggil ke KPK. Bahkan, belum pernah dipanggil jadi saksi," ujar Fritz dalam acara peluncuran Indeks Persepsi Korupsi oleh Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta pada Selasa (30/1/2024).
1. Prabowo-Gibran punya pemberantasan korupsi dalam visi misi
Fritz mengatakan, Prabowo-Gibran juga punya program pemberantasan korupsi. Hal itu sudah tertuang dalam visi dan misinya.
"Bapak Ibu membaca visi-misi kami yang ke-7. Ada kata-kata secara tegas dikatakan adalah memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi dan penyelundupan," ujar Fritz.
Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud: Pemberantasan Korupsi Dibunuh pada Zaman Jokowi
Editor’s picks
2. Prabowo berulang kali umbar janji perkuat KPK
Tak hanya itu, Firtz mengungkapkan Prabowo juga berjanji memperkuat KPK. Menurutnya hal itu sering diucapkan Prabowo.
"Kalau Bapak Ibu bisa melihat dari program realistik sistemik yang ditanggung oleh Pak Prabowo kita bukan hanya berbicara mengenai program, tapi political will dari paslon itu sendiri," ujarnya.
3. Indeks persepsi korupsi nasional 2023 stagnan
Sebelumnya, Transparency International Indonesia merillis indeks persepsi korupsi nasional 2023 senilai 34. Angka ini stagnan dibandingkan pencapaian 2022.
Meski stagnan, peringkat Indonesia dibandingkan negara lainnya turun lima peringkat dari 110 menjadi 115.
Baca Juga: Kejagung Sita Rp7 M dari Rumah Tersangka Korupsi PT Timah