Jakarta, IDN Times - Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya menjawab tuduhan soal penguasaan lahan milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait penguasaan lahan di Tangerang Selatan (Tangsel). Tidak cuma itu, GRIB Jaya juga disebut-sebut menerima dana sebesar Rp5 miliar dari penguasaan lahan tersebut.
Melalui kuasa hukumnya, GRIB Jaya memberikan sanggahannya.
Ketua Tim Hukum dan Advokasi GRIB Jaya, Wilson Colling, menegaskan pihaknya tak pernah menerima uang dari pihak manapun terkait sengketa lahan di Tangsel. Dia pun meminta BMKG mengungkap bukti itu jika ada.
"Dari pihak tim hukum DPP GRIB Jaya sama sekali tidak pernah ada yang bertanya, tidak pernah ada yang mengucapkan, dan tidak pernah ada yang meminta apalagi (uang). Silakan sebutkan kalau memang ada," ujar Wilson dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut, Wilson menegaskan GRIB Jaya tidak pernah menguasai lahan BMKG. Kehadiran GRIB Jaya di lahan yang diklaim milik BMKG itu dalam kapasitas sebagai pendamping hukum dan advokasi.
"Kehadiran GRIB Jaya di lokasi semata-mata dalam kapasitas sebagai pendamping hukum dan advokasi, atas permintaan resmi dari para ahli waris yang merasa haknya telah dirampas dan diabaikan oleh negara,” jelas Wilson.
Sebelumnya, BMKG sempat melapor ke Polda Metro Jaya terkait pendudukan lahan yang diklaim milik mereka di Tangsel. Hal tersebut dikonfirmasi Plt Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama BMKG, Akhmad Taufan Maulana,
"Sudah dilaporkan (terkait pendudukan lahan BMKG oleh GRIB Jaya ke Polda Metro Jaya)," ujar Taufan melalui pesan singkat kepada IDN Times, Jumat (23/5/2025).