Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Pertama Resmi Ditutup

Jakarta, IDN TImes - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim secara resmi menutup Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Pertama. Sebanyak 2.395 guru penggerak di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan lulus pendidikan guru penggerak angkatan pertama.
Dalam sambutannya, Nadiem menyampaikan bahwa hari ini adalah momentum bersejarah bagi dunia pendidikan karena kini Indonesia sudah memiliki Guru Penggerak.
“Saya ucapkan selamat kepada Ibu dan Bapak atas keberhasilannya menjadi Guru Penggerak. Dengan ini secara resmi saya tutup program pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1. Mari kita semua terus semangat menjadi pemimpin dan penggerak Merdeka Belajar,” ujar Nadiem.
Diketahui pelaksanaan program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 mulai berjalan sejak Oktober 2021 dan selesai pada Sabtu, 28 Agustus 202.1
1. Program pendidikan kepemimpinan bagi guru
Lebih lanjut Nadiem mengatakan, Merdeka Belajar Episode 5 yang bertajuk 'Pendidikan Guru Penggerak' merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru. Hasil yang diinginkan dari program ini adalah melahirkan Guru Penggerak yang dapat menciptakan pembelajaran berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Ia juga sempat menuturkan bahwa setiap bertemu dengan Guru Penggerak di berbagai wilayah Indonesia, selalu ada benang merah yang sama, yaitu adanya keresahan dan keinginan besar dalam diri para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik.
“Sekarang mereka diberi kemampuan dan kewenangan untuk melakukan perubahan sebagai pemimpin pendidikan. Semangat itulah yang harus kita bangun bersama,” katanya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menginformasikan bahwa calon Guru Penggerak ada yang lulus dengan predikat amat baik sebesar 94,84 persen, predikat baik sebesar 4,33 persen, predikat cukup sebesar 0,58 persen, predikat sedang sebesar 0,12 persen, dan predikat kurang sebesar 0,12 persen.
“Calon Guru Penggerak yang lulus dengan berbagai predikat tersebut berjumlah 2.395 dan yang tidak lulus berjumlah 6 orang CGP. Selamat kepada yang telah lulus dari pendidikan Guru Penggerak,” katanya.