Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara syukuran HUT ke-72 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan penetapan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional. Saat memberikan sambutan, Jokowi menyebut Ketua Dewan Penasihat Korps Alumni HMI Akbar Tandjung tahu kelemahannya sehingga ia akhirnya menghadiri acara ini.
"Pertama pak Akbar tahu kelemahan saya," kata Jokowi mengawali sambutannya di rumah Akbar Tandjung Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (5/2).
Akbar selalu menunjuk istrinya Nina Akbar Tandjung untuk menemui dan meminta Jokowi hadir dalam berbagai kesempatan. Jokowi mengatakan bahwa Nina adalah kakak kelasnya saat di masa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Karena kita tahu bu Nina adalah teman SMP saya, meskipun kakak kelas. Yang teman saya adalah adenya ibu Nina Akbar Tandjung. Jadi kalo ada apa apa yang diajukan bu Nina," ungkap Jokowi yang disambut tawa tamu undangan.
Jokowi menambahkan, jika Nina datang ke Istana Negara, sudah pasti Akbar mempunyai hajat untuk meminta Jokowi hadir.
"Kalau ada bu nina datang ke Istana pasti pak Akbar mengundang saya," ucap Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi juga mengungkap kisah Lafran Pane yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada tahun lalu. Saat itu, kedatangan Akbar Tandjung semakin memantapkan niat Jokowi tersebut.
"Saat itu sebenarnya saya sudah yakin bahwa saya akan menandatangani Prof Lafran Pane. Tapi, kedatangan pak Akbar dan kawan-kawan lebih sangat mendorong keyakinan itu lagi, karena kandidatnya untuk menjadi Pahlawan nasional memang cukup banyak tapi memang beliau pahlawan nasional yang memang sangat layak diberikan gelar pahlawan," papar Jokowi.
Jokowi juga menyinggung peran kader HMI yang banyak menghasilkan banyak intelektual bagi Indonesia.
"Ini lah yang sejak lama saya kagumi dari kader kader HMI di manapun berada. Selain menghasilkan intelektual sangat banyak mengenai keislaman ke Indonesian betul betul dijunjung kader HMI," ujar mantan Walikota Solo ini.