80 Saksi Beri Keterangan Dibakarnya Dua Kantor Distrik di Fakfak

Sejumlah barang bukti pun sudah dikantongi

Manokwari, IDN Times – Situasi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dipastikan mulai kondusif dalam sepuluh hari usai dibakarnya Kantor Distrik Kramomongga pada Selasa (15/8/2023) malam lalu dan Kantor Distrik Fakfak Tengah, Jumat (18/8/2023) pagi oleh orang tidak dikenal (OTK).

Pengungkapan atas kasus dibakarnya kedua kantor distrik tersebut dipastikan masih berlanjut oleh Polda Papua Barat.

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, mengatakan, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, telah meminta Wakapolda Papua Barat, Direktur Kriminal Umum Polda Papua Barat, dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk bertolak ke Fakfak.

"Tim Labfor kita sudah lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Adam Erwindi di Kawasan Sowi Gunung, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: Korban Penembakan KKB di Puncak Papua Dievakuasi ke Timika 

1. 80 saksi sudah memberikan keterangan

80 Saksi Beri Keterangan Dibakarnya Dua Kantor Distrik di FakfakKabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi. (IDN Times/Istimewa)

Adam menambahkan, Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana, menyebut ada 80 saksi yang sudah diperiksa dan akan terus dikembangkan.

"Beliau berharap diberikan waktu. Nanti disampaikan hasilnya. Mudah-mudahan bisa membuat titik terang," kata Adam.

Adam menyatakan, hasil pemeriksaan saksi sudah mengarah kepada pelaku pembakaran.

"Informasi dari Kapolres Fakfak seperti itu. Beliau memohon waktu. Beberapa hari lagi akan dilaksanakan rilis," tuturnya.

Baca Juga: 12 Unit Mobil Ludes Terbakar di Belakang Kantor DPR Papua

2. Polisi dalami motif dendam pribadi

80 Saksi Beri Keterangan Dibakarnya Dua Kantor Distrik di FakfakSuasana ketika Kantor Distrik Fakfak Tengah Terbakar. (IDN Times/Istimewa)

Di samping itu, Adam menyampaikan, saat ini polisi masih mendalami adakah kelompok tertentu atau motif dendam pribadi dalam pembakaran kedua kantor distrik itu. 

Polisi juga mendalami apakah ada keterkaitan antara dua kejadian dibakarnya kantor distrik tersebut. 

Adam mengatakan, awalnya sebagian saksi takut memberikan keterangan. Namun, sampai 80 orang dimintai keterangan, telah ada keberanian dari mereka untuk mengungkap informasi dibakarnya kedua kantor distrik.

"Memang ada kemungkinan seperti itu (diancam). Makanya mereka takut memberikan informasi. Itu (diancam) setelah kejadian, tapi sekarang masyarakat sudah mulai beri informasi," terangnya.

Adam meminta masyarakat di sekitar lokasi kejadian agar berani memberikan keterangan. Sebab, sampai saat ini, ada sejumlah masyarakat yang masih enggan memberikan keterangan karena takut.

"Silakan memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Kita jamin kerahasiaannya pelapor itu sehingga tidak akan diketahui bahwa dia telah memberikan informasi itu," jelas Adam.

Baca Juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Beli Jet Pribadi dari Uang Korupsi 

3. Sejumlah barang bukti sudah dikantongi

80 Saksi Beri Keterangan Dibakarnya Dua Kantor Distrik di FakfakKabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi. (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Adam memastikan polisi sudah mengantongi sejumlah barang bukti. Namun hal itu belum dapat diungkapkan saat ini.

"Tunggu rilis resmi saja baru disampaikan," katanya.

Adam berharap, rilis resmi atas dibakarnya dua kantor distrik dilakukan sebelum satu pekan ke depan.

Kondusifnya situasi di Distrik Kramomongga dan Distrik Fakfak Tengah, kata dia, ditandai dengan dua kegiatan masyarakat yakni pentas seni dan karnaval yang dibuka langsung Bupati Fakfak, Untung Tamsil.

Baca Juga: 4 Hari Hilang Kontak di Perairan Timika, Tiga Korban Ditemukan Selamat

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya