Jakarta, IDN Times – Presiden Joko Widodo mengangkat Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa.
Pelantikan Idrus dilakukan di Istana Negara pada Rabu (17/1) pukul 09.00 WIB. Munculnya nama Idrus dalam kabinet tak begitu mengejutkan karena nama politisi kelahiran 1962 ini sudah lama digosipkan akan masuk kabinet.
Nama Idrus Marham sudah disebut-sebut akan mengisi posisi Menteri Sosial sejak
Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Desember 2017.
Saat itu Idrus santer diproyeksikan akan menggantikan Khofifah yang dipastikan akan maju dalam Pigub Jawa Timur. Namun Idrus ketika itu belum mau membuka suara mengenai kemungkinan dirinya masuk kabinet.
Konfirmasi terhadap informasi akan dilantiknya Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah baru datang menjelang Idrus Marham akan dilantik.
Konfirmasi tersebut datang dari dua kolega Idrus di Golkar, yakni Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan dan Meutya Hafid.
“Ya Benar,” jawab Ace Hasan melalui pesan singkat kepada IDN Times, Rabu (17/1).
Sementara Meutya menjawab, “Betul. Insha Allah kalau lancar. Jam 9 dilantik.”
Masuknya Idrus Marham ke dalam kabinet menyisakan pekerjaan rumah bagi Partai Golkar, yakni mencari pengganti Idrus Marham di kursi Sekretaris Jenderal.
Meutya Hafid mengatakan soal keputusan pengganti Idrus Marham sebagai Sekjen Golkar masih belum diputuskan. “Belum. Belum ada keputusan apakah Bang Idrus akan diganti ataupun jika diganti oleh siapa, masih di tangan Ketum,” kata Meutya.
Jawaban serupa disampaikan Ace Hasan. Seperti Meutya, Ace juga mengatakan dirinya belum mengetahui siapa yang akan menggantikan Idrus Marham di kursi Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
“Tentang siapa yang akan menggantikan posisi Sekjen Partai Golkar menggantikan Pak Idrus, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada Pak Airlangga Hartarto Ketua Umum DPP Partai Golkar,” jelas Ace.