Unggahan terakhir diplomat muda Kemlu Arya Daru adalah mobil Suzuki All New Ertiga Suzuki Sport (SS) AT 201 miliknya yang sudah terjual dan diposting pada Kamis (5/6/2025).
Arya Daru aktif membagikan kedekatan dengan istri dan anaknya di Instagram.
Selain itu, Arya juga menunjukkan ketertarikannya pada mobil dan menyelam.
Jakarta, IDN Times - Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas di kamar kosnya kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Dikenal sebagai sosok diplomat yang suka berkelana, pria 39 tahun asal Yogyakarta ini aktif membagikan kesehariannya di medsos.
Penyebab kematian Arya masih misterius, dan masih dalam penyelidikan kepolisian. Polisi menduga ada unsur pembunuhan dalam kasus kematian diplomat muda inin.
Arya Daru terpantau baru mengunggah mobil Suzuki All New Ertiga Suzuki Sport (SS) AT 201 miliknya, yang sudah terjual pada Kamis, 5 Juni 2025.
Unggahan tersebut menampilkan enam foto mobil milik Arya dari berbagai sudut.
Selain membagikan kedekatan dengan istri serta kedua anaknya di Instagram, Arya Daru kerap mengunggah hobinya di berbagai media sosial lain. Bahkan, akun Instagram-nya dipenuhi sorotan khusus untuk mobil dan kegiatan menyelamnya.
Sementara, unggahan terakhir Arya empat tahun lalu di YouTube pribadinya, memenampilkan perjalanannya dari Yogyakarta ke Buenos Aires. Tidak ada lagi unggahan sejak saat itu.
Salah satu hal yang melatarbelakangi Arya Daru dalam aktif bermedsos adalah usianya yang masih tergolong muda. Terpantau dari profil LinkedIn-nya, Arya menyelesaikan studinya di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2009.
Arya memulai kariernya saat menjadi staf di Kedutaan RI di Yangon, Myanmar pada 2011 hingga 2013. Kemudian, ia menduduki posisi third secretary/politics Kedutaan Besar RI di Dili, Timor Leste pada 2018 hingga 2020.
Arya juga dipercaya menduduki posisi second secretary/politics Kedutaan Besar RI di Buenos Aires, Argentina sejak 2020 hingga 2022.
Sampai sebelum ditemukan meninggal, Arya menduduki jabatan Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.