Cerita Warga Terkena Gas Air Mata Saat Bentrok Antar Ormas di Bekasi

Gas air mata membuat anaknya mengalami sesak nafas

Bekasi, IDN Times - Warga yang sedang makan di restoran cepat saji terkena imbas bentrokan antar organisasi masyarakat (Ormas) di Jalan Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023) malam. 

Salah satu warga bernama Euis Puspita Awali (37) menceritakan saat kejadian, dia dan keluarganya sedang berada di McDonald's yang tidak jauh dari lokasi bentrokan. 

"Jadi awal ke situ kan tentunya kita tidak tahu kalau di situ ada bentrokan, jadi biasa aja mau berniat makan malam. Kami tahu sebelummya kalau bentrokan itu sudah terjadi sore hari di pertigaan Setu. Dipikir kami sudah selesai tahunya kan mereka melanjutkan," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (21/9/2023). 

1. Tertahan di restoran cepat saji

Cerita Warga Terkena Gas Air Mata Saat Bentrok Antar Ormas di BekasiAnggota Ormas yang terlibat bentrokan ditangkap polisi. (IDN Times/Imam Faishal)

Euis juga mengatakan, dirinya menyadari adanya kericuhan saat menyantap makan malam di restoran tersebut. Saat itu, dirinya melihat ada mobil polisi yang terparkir di depan McDonald's. 

Setelah itu, dirinya dan pengunjung lainnya sepakat untuk tidak keluar restoran hingga kondisi di luar sudah kondusif. 

"Walaupun sudah selesai makan pun ya kita di dalam. Nah sambil terus orang McD nya masuk-keluar memantau situasi. Mereka selalu memberitahu kami di luar bagaimana situasinya," ungkapnya. 

Dia juga melihat dan mendengar suara mobil ambulans, polisi dan brimob sehingga membuat malam itu semakin mencekam.

Baca Juga: Bentrokan Anggota Ormas di Bekasi Dipicu Tunggakan Mobil

2. Pengunjung merasakan gas air mata

Cerita Warga Terkena Gas Air Mata Saat Bentrok Antar Ormas di BekasiSuasana di dalam restoran. (Istimewa)

Tidak lama kemudian, lanjut Euis, sejumlah pengunjung yang berjaga di depan pintu tiba-tiba masuk dengan menutup hidung dan kondisi mata yang sudah memerah. Tidak lama kemudian, dirinya dan tiga orang anaknya pun merasakan perihnya gas air mata. 

"Sejak di situ (setelah pengunjung masuk) memang sudah tercium juga kak ke dalam baunya, perihnya, sudah tercium sudah masuk sesaknya juga merasakan sesak napas juga di situ, akhirnya kami sampai dievakuasi ke ruangan yang lebih dalam," jelasnya. 

Dia juga mengatakan, ketiga anaknya sempat mengalami sesak napas ringan akibat gas air mata tersebut. 

"Enggak sampai dibawa ke klinik, cuma saya bawa pulang aja (anak saya), lebih ke nenangin aja, sesaknya hilang sendiri aja," ungkapnya. 

3. Tidak mendengar peringatan polisi

Cerita Warga Terkena Gas Air Mata Saat Bentrok Antar Ormas di BekasiTNI-Polri gelar patroli berskala besar (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sebelum merasakan gas air mata, dirinya pun tidak mendengar peringatan polisi yang ingin menembakan gas air mata dikarenakan terdapat suara musik di restoran itu. 

Dia menambahkan, peristiwa mencekam tersebut berdurasi kurang lebih satu jam. Setelah situasi aman, dirinya dan keluarga langsung meninggalkan McDonald's. 

"Jam 20.00 WIB kurang kami sampai, kami baru bisa keluar jam 21.00 WIB lebih. Jadi orang McD-nya mendatangi kami kalau mau pulang dipersilakan, karena McD-nya juga udah mau tutup situasinya juga sudah dipastikan aman, cuma masih macet aja," katanya. 

4. Satu orang tewas akibat bentrok antar Ormas

Cerita Warga Terkena Gas Air Mata Saat Bentrok Antar Ormas di BekasiIlustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Sebelumnya, satu orang berinisial A tewas akibat terlibat bentrokan yang terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/202) malam. 

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, mengatakan saat ini jasad pria 30 tahun itu akan dilakukan autopsi di RSUD Kota Bekasi, untuk memastikan penyebab kematiannya. 

"(Identitas korban tewas) atas nama A kelahiran 93. Korban saat ini di RSUD dilakukan autopsi untuk proses investigasi selanjutnya," kata Dani kepada jurnalis, Kamis (21/9/2023). 

Baca Juga: Satu Orang Tewas Akibat Bentrokan  Aggota Ormas di Bekasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya