Puluhan Pasien ODGJ di Bekasi Ikut Upacara HUT ke-78 RI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekasi, IDN Times - Sebanyak 50 pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari Yayasan Jamrud Biru mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia di sebuah lapangan wilayah RT 4, RW 4, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Kamis (17/8/2023).
Pantauan di lokasi, seluruh pasien ODGJ menggunakan kaus berwarna kuning bertuliskan 'Pasien Yayasan Jamrud Biru', celana panjang olahraga berwarna hijau, dan alas kaki sandal jepit.
Seluruh pasien tersebut juga dikumpulkan di satu barisan yang sama. Di barisan lainnya, terlihat juga warga sekitar yang ikut dalam upacara HUT RI tersebut.
Pasien ODGJ itu tampak sangat tertib mengikuti setiap rangkaian upacara yang melibatkan pasukan pengibar bendera (Paskibra) dari SDN Mustikasari 1.
Baca Juga: Pasukan Upacara HUT ke-78 RI Mendadak Berjoget di Hadapan Jokowi
1. Hormat bendera merah putih
Saat Paskibra sudah mengibarkan bendera, pasien ODGJ ini juga ikut hormat. Mereka juga terlihat sangat semangat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pendiri Yayasan Jamrud Biru, Suhartono (45) mengatakan, keikutsertaan pasien ODGJ memperingati HUT ke-78 RI merupakan bentuk kewajibannya untuk memberikan hak kepada pasien yang memiliki keterbatasan.
"Kita memberikan peluang kepada pasien bahwasanya kemerdekaan itu hak milik segala bangsa, hak rakyat Indonesia. Jamrud Biru juga memilki kemerdekaan dengan tidak adanya stigma diskriminasi kepda orang ODGJ," jelasnya kepada wartawan, Kamis.
Editor’s picks
Baca Juga: PPATK Blokir Rekening Berisi Miliaran Rupiah Milik Teroris di Bekasi
2. Harus miliki kesembuhan lebih dari 50 persen
Suhartono menjelaskan, total keseluruhan pasien Yayasan Jamrud Biru berjumlah 141 orang. Namun, hanya pasien yang memiliki kesembuhan lebih dari 50 persen yang dapat mengikuti upacara tersebut.
"Ada kriteria khusus di mana memang pasien itu tingkat kesembuhannya sudah lebih dari 50 persen. Jadi mereka sudah bisa hikmat, mengerti, dan mengetahui apa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan," ungkapnya.
3. Pasien sering mengikuti kegiatan warga
Sementara, Ketua RT setempat mengatakan, warganya sudah tidak takut lagi dengan keberadaan Yayasan Jamrud Biru di lingkungannya. Bahkan, pasien ODGJ tersebut sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat.
"Yayasan Jamrud Biru selalu bersinergi saat ada kegiatan dengan masyarakat. Jadi kami sebagai ketua lingkungan dan warga tidak merasa jenuh atau tidak merasa kaku seperti pada awal mereka datang ke sini, artinya tidak takut lagi. Mereka adalah manusia biasa seperti kita," ucapnya.
Baca Juga: Kebakaran Rumah di Bekasi, Anak Usia 5 Tahun Tewas