Ilustrasi Gempa Bumi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat di lima provinsi di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami akibat gempa Rusia, Rabu (30/7) pagi, agar menjauh dari pesisir pantai. Adapun wilayah yang berpotensi tsunami akibat gempa Rusia, yaitu Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Gorontalo.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa Magnitudo (M) 8,7 di wilayah Kamchatka Rusia berjenis dangkal dengan kedalaman 18 km akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).
“Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault), yang umum terjadi pada zona subduksi aktif dan berpotensi menghasilkan tsunami,” ucapnya dalam konferensi pers BMKG.
Daryono menjelaskan, meski Pasific Tsunami Warning Center yang berpusat di Hawai tidak menyebutkan wilayah Indonesia akan terdampak tsunami akibat gempa Rusia, BMKG tetap berinisiatif merilis peringatan dini tsunami di lima provinsi.
"Ternyata benar, tsunami berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia dengan status waspada, artinya tsunami dapat terjadi kurang dari 50 cm," kata Daryono.
BMKG pun meminta pemerintah daerah di lima provinsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI-Polri agar segera menginformasikan kepada masyarakat untuk menjauhi pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami tiba di Indonesia.
"Pastikan masyarakat terinformasikan dengan baik, termobilisasi dengan baik, gunakan pendekatan persuasif untuk mengurangi kepanikan," ucao Daryono.