Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Lamongan Minta Pemerintah Turun Tangan

Banjir pasang surut selama tiga bulan terakhir

Lamongan, IDN Times - Banjir yang merendam permukiman warga Desa Weduni, Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan tak kunjung selesai. Banjir yang sudah berlangsung sejak tiga bulan ini mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu. Untuk itu, mereka meminta pemerintah Lamongan turun tangan.

"Sudah tiga bulan ini banjir terjadi. Banjirnya pasang surut. 50 persen rumah warga masih terdampak," kata Abdul Rokim, warga Desa Weduni, saat dihubungi, Selasa (23/3/2021).

1. Aktivitas masyarakat terganggu karena banjir

Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Lamongan Minta Pemerintah Turun TanganSuasana banjir di Kabupaten Lamongan, Februari 2021. IDN Times/Imron

Abdul mengatakan, sejak banjir terjadi, aktivitas masyarakat terhenti total. Warga yang biasa bekerja sebagai petani tambak pun kini sudah tidak bisa lagi karena tambak-tambak mereka terendam air.  "Masyarakat di desa kami ini kan umumnya petani tambak dan padi. Mereka tidak bisa apa-apa," ungkapnya.

Selain melumpuhkan perekonomian masyarakat, banjir juga mengakibatkan infrastruktur jalan desa rusak akibat terlalu lama terendam air. Kondisi tersebut membuat masyarakat yang melewati jalan harus ekstra hati-hati.

"Kalau tidak segera diperbaiki maka akan membahayakan keselamatan warga," imbuhnya. Untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu.

Baca Juga: Aliran Bengawan Mati, Warga Lamongan Sulap Jadi Tempat Budidaya Ikan

2. Banjir tahun ini paling parah

Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Lamongan Minta Pemerintah Turun TanganSuasana banjir di Kabupaten Lamongan, Februari 2021. IDN Times/Imron

Menurut Abdul banjir tahun ini paling parah dibandingkan banjir di tahun sebelumnya. Banjir tahun sebelumnya hanya berlangsung dalam kurun dua hingga tiga Minggu.
 
"Tahun ini paling parah mas, karena terlalu lama maka banyak jalan yang licin sehingga banyak warga yang terjatuh hingga terluka," imbuhnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, warga berinisiatif mengumpulkan iuran untuk membeli waring plastik. Waring itu digunakan sebagai pijakan kaki agar tak terpeleset.

3. Banjir tahun ini paling para dibandingkan banjir sebelumnya

Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Lamongan Minta Pemerintah Turun TanganSuasana banjir di Kabupaten Lamongan, Februari 2021. IDN Times/Imron

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Weduni Yasin mengaku pasrah. Saat ini pihak desa hanya berharap kepada pemerintah daerah dan provinsi agar turun tangan dan berupaya mengatasi banjir yang sudah terjadi selama 3 bulan ini.
 
"Ya harapan kita persoalan ini harus segera diatasi karena kasihan masyarakat. Kalau terus-terusan kondisinya seperti ini," harapnya.

Baca Juga: 7 Bencana Banjir Terparah di Dunia, Banjir Jakarta Semoga Tidak

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya