IMS 2020: The Visionary, Tipe Millennial yang Gak Suka Bertele-tele

TheVisionaries bukan tipe millennial yang betah duduk diam. Mereka akan menyiapkan segala kemungkinan yang ada dengan merancang rencana B, perwujudan "tak ada rotan, akar pun jadi".

Sudah pasti mereka menginspirasi, ekspresif dan ambisius. Millennial yang satu ini juga sosok realis yang tak hanya membayangkan impian mereka, tetapi juga mengambil langkah nyata untuk mewujudkan cita-citanya. The Visionaries  juga orang yang sangat toleran dengan perbedaan agama. Soal perbedaan ini mereka memilih bersikap netral, terbuka dan cenderung menghindari perdebatan.

Orang-orang yang tergolong tipe ini juga sangat memahami pentingnya memiliki tim yang solid. Dan hebatnya, mereka selalu tahu cara membangun relasi yang jujur dan tulus dengan orang lain. Tak hanya itu, si visioner juga cenderung selalu berpikiran terbuka terhadap peluang dan kemungkinan baru dan bagi mereka. 

Millennial yang masuk golongan ini biasanya tertarik memulai bisnis atau startup. Ini sejalan dengan hasil riset bahwa 69, 1 persen millennial Indonesia terbukti ingin memiliki bisnis mereka sendiri.  Tak ada yang dapat mengganggu fokus si Visionaries ketika mereka sudah menetapkan tujuannya.

Dan, ada 14 persen millennial yang termasuk tipe ini dengan proporsi seimbang: 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, 50 persen junior dan 50 persen senior millennials. 

Kalau ingin tahu millennial yang sangat menghargai kejujuran dan ketulusan, ya  The Visionaries ini. Mereka akan memberi semangat kepada setiap anggota keluarga untuk mencapai tujuan mereka. Opini para visioner ini sangat dihargai dan dipercayai keluarga mereka karena mereka dapat membuktikan ide mereka melalui sebuah aksi.

Dengan ketegasannya, percaya tidak kalau 53 persen golongan ini adalah para pembuat keputusan di keluarga mereka. Bahkan golongan inilah yang kerap memberi saran kepada orangtua mereka, termasuk apa yang harus dilakukan saat pensiun. 

Kala menjadi orangtua, The Visionaries termasuk penganut moto ‘Becik ketitik, olo ketoro’, yang berarti siapa yang berbuat baik akan dilihat sebagai orang baik dan siapa yang berbuat jahat juga akan dilihat sebagai orang jahat. Ini karena mereka ingin anak-anaknya tumbuh dengan pemahaman yang matang tentang perbedaan antara salah dan benar. 

The Visionaries ingin membesarkan anak-anak mereka untuk menjadi pribadi yang tak hanya beretika, kreatif, dan baik hati namun juga mandiri dan mau berjuang.

Menariknya, The Visionary merupakan tipe millennial dengan jumlah lajang tertinggi nomor dua setelah The Adventurer.  Wah!

Ternyata The Visionaries lebih suka membangun perusahaan mereka sendiri. Mereka cenderung menjadi pendiri dari sebuah perusahaan startup. Berdasarkan data, 17 persen dari millennial tipe ini bekerja sebagai wirausahawan.

Ini tentu saja tak mengherankan, karena salah satu karakteristik yang paling bisa diingat dari The Visionary ini adalah keinginan mereka untuk memberi kontribusi yang berarti bagi orang lain.    

Nah, ketika berada dalam lingkup perusahaan, para visioner ini biasanya menjadi karyawan teladan karena mereka akan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Golongan ini akan dengan senang hati membantu rekan kerja mereka mencapai Objective Key Results atau, sederhananya, target mereka. Sebagai sosok yang idealis, mereka lebih menyukai pemimpin yang terbuka dan mau mendengar ide-ide mereka. 

Ingin tahu perilaku konsumsi media si Visionaries? Mereka ternyata senang membaca berbagai macam konten yang bisa memberi motivasi. Karena pikirannya yang kritis  mendorong mereka untuk mencari berita dari berbagai sumber.

Bagi golongan ini, film merupakan salah satu sumber yang bisa memberi wawasan positif: 89 persen dari mereka gemar menonton televisi, 67 persen video daring, dan 28 persen portal berita. 

Sebagai pengguna internet nomor dua tertinggi setelah The Adventurer, millennial tipe  ini bisa menghabiskan waktunya mencari wawasan dan informasi baru di internet selama rata-rata 2 jam per hari tanpa jeda.

Agar terus mengikuti tren yang ada, 90 persen dari mereka menjelajah internet dan 71 persen aktif membuka sosial media. Menghabiskan total waktu 4,9 jam per hari untuk menggunakan internet, mereka menghabiskan rata-rata Rp97.000 tiap bulannya. Oleh karenanya, mereka adalah money-spender tertinggi ketiga setelah millennial tipe The Artist dan The Adventurer.   

The Visionary tipe yang sangat menghargai kerja sama dalam mencapai suatu tujuan, termasuk berolahraga sekali pun sebagai hobi mereka (32 persen). Mereka merupakan pemain yang suportif. Sedangkan menjelajah internet adalah hobi kedua yang paling mereka sukai (29 persen). Dibandingkan dengan milenial tipe lain, The Visionaries menjelajah internet dengan lebih konsisten. Diimbangi juga dengan menonton TV, mendengarkan musik, dan bahkan

Untuk urusan belanja, golongan ini paling gemar window shopping, baik daring atau pun luring. The Visionaries merasa bersemangat ketika melihat-lihat barang yang ditampilkan di etalase toko sebelum mereka memutuskan barang mana yang ingin mereka beli.

Tetapi mereka tak mudah tergoda dengan promo atau diskon. Millennial tipe ini tak akan membeli sesuatu yang tak memiliki fungsi. Mereka menganggap dirinya sebagai pembeli cerdas dan pemilih.

Kalau millennial lain bisa terang-terangan mendukung salah satu calon dalam sebuah pesta demokrasi, tidak demikian dengan The Visionaries. Pandangan politik bagi golongan ini merupakan urusan pribadi yang sangat rahasia.Tak heran kalau membagikan opini terkait sudut pandang politik bukan mereka banget.

Kalau kamu masih penasaran dengan millennial tipe The Visionary, kamu bisa membaca versi lengkap artikel ini di Indonesia Millennial Report 2020 yang bisa kamu unduh di aplikasi IDN Times. Selain tipe The Visionary, kamu juga bisa mengetahui karakteristik tipe-tipe Millennial lainnya.

Indonesia Millennial Report 2020  dirilis secara resmi di acara Indonesia Millennial Summit by IDN Media yang digelar di Gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, 17-18 Januari 2019.