Ini Strategi Mas Dhito Atasi Kesenjangan Digital di Sektor Pendidikan

Jakarta, IDN Times - Dua pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Deny Widyanarko-Mudawamah dan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa, saling beradu program dalam debat publik perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri di Insumo Kediri Convention Centre (IKCC), Kamis (24/10).
Pada tema pendidikan, panelis menyebut di era kemajuan informasi dan teknologi saat ini masalah yang umum terjadi di Indonesia yakni terkait kesenjangan digital. Panelis memaparkan, tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat komputer, internet atau sumber daya digital.
Terkait persoalan yang ada, panelis pun mempertanyakan strategi yang akan diterapkan paslon jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati untuk mengatasi kesenjangan digital di bidang pendidikan tersebut.
1. Deny justru pamerkan program wifi gratis di tiap dusun
Merespons pertanyaan itu, cabup nomor urut 01 Deny Widyanarko menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung dan menyiapkan yang menjadi kebutuhan siswa maupun sekolah.
“Seminim-minimnya itu sudah menjadi bentuk program kita di setiap dusun ada program wifi gratis,” jawabnya.
Menyambung jawaban Deny, wakilnya Mudawamah menambahkan, program wifi gratis di tiap dusun itu diyakini akan mendukung terhadap proses percepatan pendidikan yang ada di masing-masing tingkatan, khususnya untuk pendidikan dasar 12 tahun.
2. Sediakan fasilitas internet dan hardware di semua sekolah
Menanggapi apa yang disampaikan oleh pasangan nomor urut 01 tersebut, cabup Hanindhito atau yang akrab disapa Mas Dhito menyebut, strategi untuk menangani kesenjangan digital di sektor pendidikan sudah dilakukan dalam pemerintahannya di periode pertama.
“Yang ditanyakan adalah bahwa bagaimana kesenjangan internet atau teknologi di sekolah bukan di dusun. Maka di periode pertama kami, internet dan hardware sudah kami lakukan. Semua sekolah sudah kami sediakan,” jawabnya.
3. Semua sekolah sudah bisa mengakses pembelajaran online
Mas Dhito menegaskan, dengan penyediaan perangkat keras dan jaringan internet di semua sekolah itu, kini sekolah sudah bisa mengakses pembelajaran online.
Hal itu pun menjadi wujud komitmen cabup nomor urut 02 itu dalam menghapus kesenjangan digital di dunia pendidikan.
“Tidak boleh lagi ada disparitas antara siswa yang ada di kaki gunung dengan siswa yang ada di sekolah-sekolah yang mungkin di perkotaan,” tandasnya. (WEB)