Jakarta, IDN Times - Suasana rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, di Perumahan Polri, Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, Selasa (l2/7/2022) siang, terlihat sepi.
Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, rumah dinas yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) baku tembak antara dua ajudan Bharada E dengan Brigadir J, tak nampak ada garis polisi baik di luar pagar maupun di teras rumah. Lalu seperti apa lokasi TKP?
Meski kasus ini ramai jadi sorotan publik, namun dari pantauan tak ada penjagaan dari Kepolisian. Yang terasa hanya kesunyian, termasuk di lingkungan Perumahan Polri, Duren Tiga ini.
Begitu pula dengan aktivitas di dalam rumah yang nampak nihil. Yang ada saat ini hanya ada sejumlah media yang berjaga di depan rumah Irjen Ferdy Sambo, dan ojek online yang lalu lalang mengantar paket.
Adapun bangunan rumah dinas Ferdy Sambo terdiri dari dua lantai, dan terdapat halaman di samping rumah. Tetapi, rumah itu nampak sepi. Jika diamati, hanya nampak di bagian luar ada sebuah kendaraan angkutan umum roda tiga berkelir hijau TVS King, dan sebuah ATV yang nampak sudah lama tak digunakan.
Diketahui peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat (8/7/2022). Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, peristiwa baku tembak itu terjadi di jarak 10 sampai 12 meter.
“Kejadiannya itu Brigadir J di depan kamar, Bharada E di lantai 2. Jarak mereka berdua 10-12 meter,” ujar Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/7/2022).
Adapun baku tembak disebut lantaran Brigadir J berusaha melakukan upaya pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, hingga teriakan minta tolong korban didengar ajudan lain Bharada E.
Ramadhan mengungkap, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ada belasan tembakan yang dilepaskan dari pistol Brigadir J dan Bharada E.
"Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali, Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali," kata Ramadhan.
Ramadhan menjelaskan soal tujuh luka tembak yang bersarang di rubuh Brigadir J. Ia sebut, dari lima tembakan, satu di antaranya tembus dari tangan ke badan.
“Walaupun 5 tembakan ada 1 tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada 7 lubang tapi lima tembakan itu ada 1 tembakan yang mengenai 2 bagian tubuh termasuk sayatan itu,” ujar Ramadhan.
Ia juga mengungkap soal luka sayatan yang ada ditubuh Beigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. Ia sebut, luka sayatan itu karena proyektil yang dilepaskan Bharada E dan melesat di tubuh korban.
“Kita belum lihat tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J,” kata Ramadhan.