Densus 88: Pelaku DE Sudah Baiat ke ISIS Sebelum Jadi Karyawan BUMN

DE bergabung Mujahidin Indonesia Barat sejak 2010

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sebut, DE berbaiat dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sejak 2014. Sedangkan, DE baru menjadi karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT KAI pada 2016.

Juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, sebelum baiat kepada ISIS, DE telah bergabung dengan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pada 2010.

“Jadi setelah dia awal tadi pertama dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jemaah di WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS, kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin di Mabes Polri, Selasa (15/8/2023).

Aswin menjelaskan, saat DE bergabung, MIB dipimpin oleh WM yang belakangan sudah ditangkap.

“Setelah penangkapan itu memang jamaahnya bubar, jemaahnya menyebar, salah satunya adalah saudara DE ini yang kemudian bahasa kita menjadi berselancar lah, berselancar bebas memanfaatkan ruang sosial media,” ujar Aswin.

Setelah menyatakan baiat kepada ISIS pada 2014, DE melakukan sejumlah aktivitas persiapan.

“Jadi yang bersangkutan melakukan latihan, kemudian melakukan pengumpulan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, nah yang bersangkutan itu memang sangat aktif di sosial media, sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah di-report dan ditutup oleh Facebook maupun YouTube karena diduga mempropaganda aksi terorisme,” ujarnya.

Keinginan DE melakukan aksi teror kembali muncul dalam tiga minggu terakhir.

“Sekitar 3 minggu ke belakang, jadi puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat girohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau untuk melakukan aksi terorisme,” ujar dia.

Dalam perkara ini, Densus 88 menyita satu bendera Tauhid, dua bendera ISIS, lima pucuk senjata laras panjang, tiga pucuk pistol, sebuah sangkur, dan satu rompi anti peluru.

Selanjutnya, 12 buku jihad, 9 pistol softgun, satu banner, 600 butir amunisi 5,56 mm, 400 butir peluru kaliber 9 mm, 30 magasin, tiga pucuk pen guns, dan 10 gawai.

Baca Juga: 5 Fakta Penangkapan Karyawan KAI yang Jadi Terduga Teroris 

Baca Juga: Terduga Teroris di Bekasi Dikenal Baik tapi Kurang Membaur

Baca Juga: Teroris Pegawai BUMN Terinspirasi Tayangan TV untuk Serang Mako Brimob

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya