Kapolda Metro Jaya Akui Belum Bisa Atasi Kemacetan Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengaku belum bisa menangani kemacetan Ibu Kota Jakarta. Menurutnya, Polda Metro belum menemukan formula tepat guna mengatasi kemacetan.
Hal itu ia sampaikam ketika memaparkan capaian kinerja dalam acara Rilis Akhir Tahun 2023 di Polda Metro Jaya, Kamis (28/12/2023).
"Memang sehari-hari kami belum bisa menekan kemacetan ini. Berbagai diskusi antara kami dan Pemda belum menemukan formula yang tepat bagaimana mengatasi kemacetan," kata Karyoto.
Baca Juga: Polda Metro Sebut Kemacetan di Jakarta Berkurang 5 Persen Saat ASN WFH
1. Ganji-genap dinilai belum efektif
Karyoto menjelaskan, terkait aturan ganjil-genap yang selama ini diterapkan belum bisa berlaku untuk semua jenis kendaraan. Jika dipaksakan, bakal menuai protes masyarakat terkait pajak.
"Kalau genap dan ganjil diberlakukan pada semua jenis kendaraan pasti masyarakat akan protes, apa lagi di seluruh jam waktu. Apa lagi hari ini genap besok ganjil, nanti masyarakat akan meminta pajak separuh. Karena kalau saya punya mobil genap, pasti saya akan keluar hanya di genap saja. Artinya saya membayar pajak genap dan ganjil," kata dia.
Editor’s picks
2. Mengurai kemacetan dengan rekayasa lalu lintas jadi andalan
Meski begitu, pihaknya dengan stakeholder terkait terus berupaya mengurangi kemacetan. Caranya, mulai dari penempatan personel pada jam dan lokasi rawan macet, hingga melakukan rekayasa lalau lintas.
"Tapi yang jelas upaya-upaya kami turunkan anggota di jam rawan kami berupaya untuk sedikit memperlancar. Seperti di Tendean Mampang," kata dia.
Baca Juga: Anies Klaim Kemacetan Jakarta Turun di Era Kepemimpinannya
3. Angka kecelakaan selama 2023 meningkat
Lebih lanjut, Karyoto mengatakan, jumlah kecelakaan lalu-lintas sepanjang tahun ini meningkat dari 2022. Ada sebanyak 11.629 kasus kecelakaan lalin terjadi pada 2023.
"Korban meninggal dunia 2023 menurun 11 persen sebanyak 79 orang, dibanding 2022. Korban luka berat 2023 meningkat 36 persen sebanyak 608 orang dibanding 2022. Korban luka ringan 2023 meningkat 11 persen sebanyak 1.149 orang dibanding 2022," kata dia.