Penyebar Hoaks Rekaman Forkopimda Batubara Menangkan 02 Tak Ditahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri memutuskan untuk tidak menahan tersangka dugaan hoaks, Palti Hutabarat.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Palti sudah dipulangkan.
Diketahui, sebelumnya ia sempat ditangkap karena diduga menyebarkan rekaman percakapan antara seorang jaksa dan Forkopimda Batubara.
“Terhadap tersangka PH tidak dilakukan penahanan,” ujar Trunoyudo saat dikonfirmasi, Rabu (24/1/2024).
1. Kasus Palti tetap diproses penyidikan
Namun demikian, Trunoyudo menjelaskan, kasus Palti tetap berproses. Saat ini penyidik masih berkesinambungan dalam proses penyidikan.
"Langkah penyidik pada proses penyidikan tentu dilakukan secara komprehensif, baik teknis maupun scientific," ujarnya.
Baca Juga: Polri: Palti Hutabarat Tersangka Dugaan Hoaks, Terancam 12 Tahun Bui
Editor’s picks
2. Palti ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan
Sebelumnya, Palti telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyebaran hoaks. Ia pun ditangkap pada Jumat, 19 Januari 2024 pukul 03.44 WIB.
"Sejauh ini dalam proses penangkapan tentunya sudah tersangka," kata Trunoyudo di Bareskrim Polri.
3. Palti terancam hukuman 12 tahun penjara
Adapun penangkapan tersebut dilakukan atas dua laporan polisi yang dibuat masyarakat bernama Amruriandi Siregar di Polda Sumatera Utara dan Muhammad Wildan di Bareskrim Polri.
Dalam kasusnya, Palti Hutabarat dipersangkakan Pasal 48 ayat 1 jo Pasal 32 ayat 1 dan atau Pasal 48 ayat 2 jo Pasal 32 ayat 2 dan atau Pasal 51 ayat 1 jo Pasal 35 dan atau Pasal 45 ayat 4 jo Pasal 27 a UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan juga UU nomor 1 tahun 1946 yaitu pada Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau Pasal 15 UU nomor 1 tahun 1946.
"Ancaman hukuman ada yang 8 tahun, 9 tahun dan 12 tahun penjara," kata Trunoyudo.
Baca Juga: Respons Ganjar Pranowo soal Palti Hutabarat Tersangka Dugaan Hoaks