Wiranto Tantang Sumpah Pocong, BPN: Selesaikan di Pengadilan Militer

Kivlan Zein tuding Wiranto berperan ganda

Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Staf Kostrad TNI Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein menuding Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebagai dalang di balik propaganda kerusuhan pada 1998.

Kivlan juga menuding Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propaganda, saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI).

Wiranto pun lantas membantahnya. Ia bahkan berani sumpah pocong untuk membuktikan perkataan Kivlan tidak benar. Sumpah pocong adalah sumpah yang dilakukan seseorang dalam keadaan terbalut kain kafan, seperti layaknya orang yang telah meninggal.

Menanggapi hal itu, BPN sebut sumpah pocong Wiranto adalah bentuk serangan petahana. Petahana dinilai sudah dalam keadaan panik sehingga melakukan hal-hal yang di luar logika.

Baca Juga: Dituding Dalang Kerusuhan 98, Wiranto Tantang Prabowo Sumpah Pocong

1. BPN usul Wiranto sebaiknya selesaikan masalah di pengadilan militer

Wiranto Tantang Sumpah Pocong, BPN: Selesaikan di Pengadilan MiliterIDN Times/Irfan fathurohman

Terkait masalah ini, Wakil Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, menyarankan Wiranto sebaiknya membuktikan dirinya bukan dalang kerusuhan 98 di pengadilan militer, bukan dengan  sumpah pocong.

“Kok pakai sumpah pocong, kan ada pengadilan militer. Menurut saya Pak Wiranto sebagai Panglima TNI waktu itu (21 Mei) harusnya yang paling bertanggung jawab, orang awam juga akan mengatakan seperti itu,” ucap Ferry Juliantono, Selasa (26/2).

2. BPN minta TKN fokus debat

Wiranto Tantang Sumpah Pocong, BPN: Selesaikan di Pengadilan MiliterIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Daripada berlarut menanggapi hal yang disebut Ferry di luar nalar, BPN mengajak Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin untuk fokus di debat ketiga.

“Pokoknya kita lagi mau konsentrasi untuk debat yang ketiga nih, lebih baik TKN konsentrasi untuk debat ketiga dari pada aneh-aneh ngomongnya,” pungkas Ferry.

3. Kivlan Zein tuduh Wiranto gunakan peran ganda di kerusuhan 98

Wiranto Tantang Sumpah Pocong, BPN: Selesaikan di Pengadilan MiliterIDN Times/Irfan fathurohman

Sebelumnya, Kivlan menuduh Wiranto sebagai dalang kerusuhan 1998. Ia menyebut Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI. Tujuannya, untuk menumbangkan Presiden Soeharto.

Hal tersebut disampaikan Kivlan dalam acara "Tokoh Bicara 98" di Add Premiere Ballroom, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, (25/2).

Jenderal bintang dua itu mengaku telah mengetahui sikap Wiranto sejak dirinya meninggalkan Jakarta saat kerusuhan terjadi.

"Ya sebagai Panglima ABRI waktu itu, Pak Wiranto atas kejadian itu kenapa dia meninggalakan Jakarta dalam keadaan kacau, dan kenapa kita yang amankan Jakarta tidak boleh kerahkan pasukan. Jadi kita curiga, loh keadaan kacau masa gak boleh mengerahkan pasukan, amankan,” katanya.

4. Kivlan sebut Wiranto yang minta Soeharto mundur

Wiranto Tantang Sumpah Pocong, BPN: Selesaikan di Pengadilan MiliterIDN Times/Sukma Shakti

Kemudian, lanjut Kivlan, Wiranto minta Soeharto mundur dengan cara membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR-DPR pada 21 Mei 1998. Selain itu, Kivlan juga mengatakan kalau Wiranto tidak memfasilitasi penambahan personel pengamanan untuk masuk ke Jakarta.

"Wiranto tanggal 14 pergi, saya terima telpon tidak boleh Hercules dipakai (untuk mengangkut personel tambahan). Akhirnya kami sewa pesawat Mandala dan Garuda. Saya sendiri cek ke Jawa ke Makassar bawa langsung ke Jakarta. Semuanya 15 ribu di Jakarta," sebutnya.

Lebih lanjut, Wiranto kata Kivlan, bertemu Soeharto pada 15 Mei 1998, usai Soeharto berkunjung ke Mesir.

"Wiranto dengan Paspampres bilang keadaan kacau. Tidak bisa diatasi. Lebih baik Bapak mundur. Wiranto ini yang perintahkan mundur. Tanggal 16 malamnya Pak Harto keluarkan Kepres ke Wiranto, untuk melakukan hal-hal yang perlu untuk mengamankan pembangunan. Dikasihlah ke Wiranto. Tapi Wiranto gak mau melaksanakan," katanya.

"Karena keadaan kacau. Padahal saya dengar dari intel saya ada 2 Kolonel datang ke UI, UNJ, Trisakti untuk kerahkan massa mahasiswa kepung MPR. Didukung anak-anak PKI. Bukan hanya mahasiswa, massa lain masuk membeludak karena dibuka pintu. Keadaan makin kacau karena minta Soeharto mundur," Kivlan menambahkan.

Akhirnya Kivlan berkesimpulan Wiranto adalah dalang dibalik kerusuhan 1998 dan jatuhnya Soeharto. "Ya jadi dia waktu dapat Inpres amankan Jakarta, Inpres itu dia tolak, menjadikan dia semacam Supersemar kenapa gak dia kerjakan berarti dia ada unsur koordinasi, dia melawan perintah Pak Presiden (Soeharto)," tambahnya.

5. Wiranto membantah tudingan Kivlan

Wiranto Tantang Sumpah Pocong, BPN: Selesaikan di Pengadilan MiliterIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Wiranto pun membantah tuduhan ini. Dia menegaskan, tudingan bahwa dirinya sebagai dalang kerusuhan 1998 tidak lah benar. Dia juga mengatakan sudah biasa menerima tudingan seperti itu.

"Sebenarnya saya tidak heran kalau kemudian ada tuduhan-tuduhan kepada saya, saat saya bicara kebenaran. Saat saya bicara mengenai realitas yang terjadi saat ini, saat saya waktu masuk Pilpres 2004, saat saya masuk Pilpres 2009, itu semua selalu diwarnai tuduhan-tuduhan kepada saya," kata Wiranto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (26/2).

Baca Juga: Wiranto: Presiden Masih Pertimbangkan Pembebasan Ba'asyir

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya