ISPA Meningkat, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Pakai Masker

- Kementerian Kesehatan RI mengingatkan jemaah haji Indonesia tentang risiko ISPA selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini
- 7.957 kasus ISPA tercatat di kalangan jemaah haji, disebabkan oleh kepadatan area thawaf, suhu udara ekstrem, dan kelompok risiko tinggi
Jakarta, IDN Times – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang saat ini tengah menjadi keluhan paling umum selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah menunjukkan, hingga saat ini sebanyak 7.957 kasus ISPA tercatat di kalangan jemaah.
Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, mengatakan, melonjaknya kasus ISPA disebabkan oleh tingginya kepadatan jemaah di area seperti thawaf, sa’i, serta terminal bus, ditambah suhu udara yang ekstrem mencapai 42 sampai 46 derajat celcius.
“Situasi ini menjadi faktor risiko utama penularan penyakit ISPA,” ujar Imran saat menyampaikan keterangan pers di Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Senin (19/5/2025).
1. ISPA dapat sebabkan pneumonia

Imran menyebutkan, sebanyak 115.727 jemaah haji Indonesia sudah tiba di Makkah, dengan sekitar 89 persen adalah kelompok risiko tinggi (risti), termasuk lanjut usia (lansia) dan penderita penyakit kronis.
Ia menambahkan, ISPA yang tidak segera ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi pneumonia, salah satu penyebab utama perawatan jemaah di rumah sakit. Pneumonia dapat berujung kematian atau menyebabkan komplikasi berat seperti sepsis, yakni respons yang dapat mengganggu kerja organ penting seperti paru-paru dan ginjal.
2. Batasi aktivitas pada jam terik

Guna mencegah risiko lebih lanjut, jemaah haji, khususnya kelompok risti, diimbau agar tidak memaksakan diri menjalankan aktivitas ibadah yang menguras fisik, contohnya ibadah umrah sunah berulang kali.
Selain itu, jemaah juga sebaiknya menghindari aktivitas luar ruangan saat cuaca sangat panas, yakni antara pukul 10.00 - 16.00 WAS.
3. Cukupi cairan tubuh dan gunakan masker

Kemenkes menekankan pentingnya jemaah mengonsumsi air putih atau air zamzam secara rutin, minimal 200 ml setiap jam atau total 2 liter dalam sehari.
Pemakaian masker saat berada di luar hotel atau di area yang padat jemaah sangat disarankan, khususnya bagi mereka yang sedang mengalami batuk, pilek, atau gejala flu. Masker berguna dalam melindungi dari paparan debu dan virus penyebab gangguan pernapasan.
“Bila ada keluhan dan masalah kesehatan, segera menghubungi petugas kesehatan di kloter dan memeriksakan diri di pos kesehatan yang tersedia,” kata Imran.