Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus memilih Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo menjadi satu di antara 13 Kardinal yang dipilih. Suharyo nyatanya bukan Kardinal asal Indonesia pertama.
Suharyo resmi diumumkan menjadi Kardinal pada Minggu (1/9) pukul 12.00 waktu setempat di Vatikan, Italia. Ia merupakan Kardinal ketiga asal Indonesia.
Berikut rangkuman sosok-sosok yang pernah menjabat sebagai Kardinal asal Indonesia.
Kardinal pertama dari Indonesia adalah Justinus Darmojuwono. Lahir di Godean, Kabupaten Sleman pada 2 November 1914, ia diangkat menjadi Kardinal pada 1967. Kala itu, ia menjabat sebagai Uskup Keuskupan Agung Semarang.
Justinus diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Paulus VI. Ia dua kali mengikuti konklaf atau pemilihan Paus, yakni saat terpilihnya Paus Yohanes Paulus I dan Paus Yohanes Paulus II.
Justinus tutup usia pada 79 tahun, tepatnya di Semarang, Jawa Tengah, pada 3 Februari 1994.
Lahir di Muntilan, Jawa Tengah, pada 20 Desember 1934, Julius Riyadi Darmaatmadja menjadi Kardinal sejak 1994. Ia ditahbiskan sebagai Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II.
Julius sempat menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta sejak 1996 hingga 2010. Sebagai seorang Kardinal, ia ikut berkontribusi akan terpilihnya Paus baru pengganti Paus Yohanes Paulus II, yaitu Paus Benediktus XVI.
Pria kelahiran Sedayu, Yogyakarta pada 9 Juli 1950 ini dipilih menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada Minggu (1/9). Bernama lengkap Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, ia kini menjabat sebagai Uskup Keuskupan Agung Jakarta.
Suharyo akan dilantik menjadi Kardinal pada 5 Oktober 2019 mendatang di Vatikan, Italia. Suharyo lahir dari keluarga yang tak asing dengan kehidupan biara. Ia memiliki saudara dan saudari kandung yang juga menjadi imam dan suster.
Pengajar Hukum Gereja Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta Andang Binawan mengatakan Kardinal bukan jabatan dengan periode tertentu.
Menurut sosok yang sempat menjabat sebagai Vikaris Episkopalis Keuskupan Agung Jakarta ini, Kardinal adalah jabatan kehormatan yang pemilihannya merupakan hak prerogatif dari Paus.
Ada dua tugas istimewa yang diemban seorang Kardinal. "Tugas yang pokok yaitu kalau nanti Paus mundur atau meninggal, maka para Kardinal di bawah 80 tahun akan berkumpul untuk memilih seorang Paus di antara mereka. Tugas kedua adalah menjadi semacam penasihat dekat Paus," kata Andang saat dihubungi IDN Times, Senin (2/9).