Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-08 at 21.42.41_9abe3232.jpg
Foto ilustrasi jemaah haji Indonesia saat menyelesaikan lempar jumrah Nafar Awal, Jamarat, Mina, Minggu (8/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Intinya sih...

  • Kota Makkah dipadati jemaah dari berbagai negara

  • Keselamatan hal utama bagi jemaah

Mina, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji Indonesia tidak terburu-buru mengerjakan Tawaf Ifadah, Sai dan Tahalul Akhir. Kemenag menyebut situasi di Makkah akan padat karena banyak jemaah yang melaksanakan Nafar Awal atau keluar dari Mina pada 12 Zulhijah.

Nafar Awal adalah pilihan bagi jemaah haji untuk meninggalkan Mina lebih awal, yaitu pada 12 Zulhijjah setelah menyelesaikan lontar jumrah pada hari Tasyrik pertama dan kedua. Setelah menyelesaikan lempar jumrah, jemaah dapat langsung meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum matahari terbenam.

"Kami mengimbau jemaah yang nafar awal kami sarankan untuk melaksanakan tawaf ifadah pada waktu yang lebih senggang kecuali bagi jemaah yang akan dipulangkan di kloter kloter awal," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di Mina, Minggu (8/6/2025).

1. Kota Makkah dipadati jemaah dari berbagai negara

Foto ilustrasi jemaah haji Indonesia saat menyelesaikan lempar jumrah Nafar Awal, Jamarat, Mina, Minggu (8/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Hilman mengatakan kota Makkah akan dipadati jemaah haji dari berbagai negara yang juga melakukan Nafar Awal. Dia menyebut kondisi itu akan membuat perjalanan bus melambat.

"Saya mengimbau karena situasi di Kota Makkah nanti akan sangat padat sekali, dan juga perjalanan bus yang akan mengangkut jemaah kita akan mengalami proses yang kira-kira tidak jauh berbeda seperti pergerakan yang kita lihat, agak lambat atau padat sekali," ucapnya.

2. Keselamatan hal utama bagi jemaah

Foto ilustrasi jemaah haji Indonesia saat menyelesaikan lempar jumrah Nafar Awal, Jamarat, Mina, Minggu (8/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Hilman berharap seluruh jemaah haji tetap mematuhi arahan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan otoritas Saudi. Dia mengingatkan keselamatan adalah hal utama.

"Jadi kita harapkan semua bisa berjalan lancar dan jemaah bisa bersama kelompoknya dengan pendampingan petugas masing-masing bisa menjaga diri," ujarnya.

3. Jemaah Nafar Awal harus meninggalkan Mina sebelum 12 Zulhijah malam

Foto ilustrasi jemaah haji Indonesia saat menyelesaikan lempar jumrah Nafar Awal, Jamarat, Mina, Minggu (8/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Sebagai informasi, jemaah haji telah melakukan lempar jumrah sejak Jumat, 6 Juni atau 10 Zulhijah. Lempar jumrah dilanjutkan pada hari Tasyrik, yakni 11, 12 dan 13 Zulhijah atau 7, 8 dan 9 Juni 2025.

Bagi jemaah yang melakukan Nafar Awal, maka harus meninggalkan Mina sebelum 12 Zulhijah malam. Jika masih berada di Mina pada 12 Zulhijah malam, maka jemaah dapat melanjutkan lempar jumrah pada 13 Zulhijah atau mengikuti Nafar Tsani.

Setelah lempar jumrah selesai, jemaah haji masih harus melakukan Tawaf Ifadah, Sai, dan Tahalul Akhir. Setelah itu, barulah jemaah terlepas dari seluruh larangan ihram ibadah haji.

Editorial Team