Sejak Awal Tahun Ada 3.532 Gempa, BMKG: Tren Bisa di Atas Rata-rata

"Korban jiwa terjadi bukan karena gempa."

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan sejak awal tahun sebanyak 3.532 gempa terdeteksi di berbagai wilayah Indonesia. Data tersebut dikumpulkan sejak tanggal 1 Januari 2021 hingga 22 Mei 2021.

Untuk bulan Mei saja, hingga 22 Mei 2021, BMKG mencatat sebanyak 609 gempa dengan magnitudo yang beragam.

"Kalau melihat trennya masih mungkin di atas rata-rata aktivitas biasanya," ungkap Daryono kepada IDN Times, Selasa (25/5/2021).

1. Daftar 10 daerah yang paling banyak diguncang gempa

Sejak Awal Tahun Ada 3.532 Gempa, BMKG: Tren Bisa di Atas Rata-rataGotong royong pembersihan material akibat gempa. IDN Times/Istimewa

Ia menjelaskan ada beberapa daerah yang paling banyak diguncang gempa. Berdasarkan catatan BMKG, total ada 10 daerah.

"Aceh, Nias, Mentawai, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku Utara, Ambon-Seram, utara Papua," ungkap Daryono.

Baca Juga: Gempa Blitar Dimutakhirkan Jadi M 5,9, Terjadi 2 Kali Gempa Susulan

2. Ini yang harus dilakukan ketika gempa

Sejak Awal Tahun Ada 3.532 Gempa, BMKG: Tren Bisa di Atas Rata-rataIlustrasi gempa. ANTARA FOTO/Ella de Fretes

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan masyarakat harus mengenali terlebih dulu potensi bahaya dan risiko apabila terjadi gempa. Di antaranya memastikan apakah bangunan yang ditempati tahan gempa atau tidak.

"Korban jiwa terjadi bukan karena gempa, tetapi bangunannya," kata Raditya saat dihubungi terpisah.

Jika berada di bangunan tidak tahan gempa, maka masyarakat sebaiknya segera keluar dari bangunan tersebut.

"Mungkin saja upaya yang dilakukan berbeda ketika individu berada di dalam bangunan gedung yang kokoh, ia dapat berlindung di bawah perabot yang kokoh, drop, cover, and hold on. Namun ini harus dipastikan dengan timing yang tepat dan perabot yang benar-benar kuat," jelasnya.

3. Bagi masyarakat di pinggir pantai, cari tempat tinggi

Sejak Awal Tahun Ada 3.532 Gempa, BMKG: Tren Bisa di Atas Rata-rataIlustrasi ombak besar (IDN Times/Sunariyah)

Sementara, bagi masyarakat yang berada di pinggir pantai, ia menyarankan juga untuk mencari tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi tsunami. Raditnya pun mencontohkan jargon yang ada di Pacitan.

Di sana, kata dia, terdapat jargon 20-20-20 yang disampaikan oleh ahli paleotsunami Ron Harris.

"Ini mengandung makna apabila masyarakat merasakan guncangan gempa selama 20 detik, mereka memiliki waktu 20 menit untuk mencapai tempat yang lebih tinggi sekitar 20 meter. Untuk wilayah lain, seperti Maluku barat daya atau Bali dengan komposisi angka yang berbeda," ucap Raditya.

Baca Juga: Gempa Nias Dipicu Gempa di Luar Zona Subduksi, Tidak Merusak

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya