Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/5). Tidak hanya Jokowi, beberapa pejabat negara juga ikut membayar zakat melalu Baznas.
Adapun informasi dari Baznas, zakat profesi yang diberikan oleh Jokowi sebesar Rp55 juta. Jumlah tersebut lebih besar Rp5 juta dari tahun sebelumnya.
Usai memberikan sambutan, Jokowi pun hadir ke salah satu konter yang telah disiapkan oleh Baznas. Jokowi lalu duduk dan mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk diberikan kepada Baznas.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Jokowi sempat mengatakan bahwa zakat sangat penting untuk bisa menggerakkan ekonomi. Tidak hanya itu, zakat juga bisa meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia.
"Zakat sangat penting sekali untuk menggerakkan baik pertumbuhan ekonomi, menuntaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
Kemudian, Jokowi menyampaikan bahwa zakat bisa menjadi potensi besar guna meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia. Sehingga, menurutnya, zakat harus dimaksimalkan.
"Tadi ketua Baznas sudah menyampaikan ada potensi Rp232 triliun dan yang baru bisa masuk ke Baznas Rp8,1 triliun. Artinya masih ada potensi yang besar," ujar Jokowi.
Ketua Baznas Bambang Sudibyo menyampaikan bahwa rata-rata selama 5 tahun pertumbuhannya adalah 26,64 persen. Jokowi pun menyambut baik hal itu.
"Ini juga sebuah pertumbuhan yang sangat besar dan kita harapkan ke depan ada sebuah lompatan-lompatan pertumbuhan pengumpulan dan penyaluran zakat di negara kita," ungkapnya.
Dalam pembayaran zakat hari ini, adapun jajaran Menteri Kabinet Kerja dan pejabat negara yang hadir yakni Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri PUPR Basuki, Mendikbudi Muhadjir Effendy, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Watimpres Agum Gumelar, Kepala KSP Moeldoko, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua MK Anwar Usman, dan lainnya.